HARIAN.NEWS, OTTAWA – Perdana Menteri (PM) Kanada Mark Carney pada Kamis (27/3) mengatakan bahwa dia akan melakukan panggilan telepon dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dalam satu atau dua hari ke depan untuk membahas sengketa perdagangan.
Dalam sebuah konferensi pers, sang PM mengungkapkan bahwa kantor Trump menghubunginya pada Rabu (26/3) malam waktu setempat untuk menjadwalkan sebuah panggilan.
Jika percakapan itu terjadi, ini akan menjadi panggilan telepon yang pertama antara kedua pemimpin.
Baca Juga : Tarif 19 Persen dengan Berbagai Syarat dari As
Setelah memimpin pertemuan Komite Kabinet untuk Hubungan Kanada-AS dan Keamanan Nasional, Carney mengatakan bahwa Kanada akan merespons tarif otomotif AS dengan tindakan perdagangan balasan.
Respons tersebut akan “memberikan dampak maksimal di AS” dan dampak minimum di Kanada, kata Carney, seraya menambahkan bahwa tidak ada opsi yang dikesampingkan untuk melindungi Kanada dan para pekerjanya dari tarif AS.
“Hubungan lama yang kami miliki dengan AS, yang didasarkan pada integrasi ekonomi yang semakin erat serta kerja sama keamanan dan militer kuat, telah berakhir,” kata Carney, yang bersumpah untuk menolak segala upaya untuk melemahkan Kanada.
Baca Juga : Donald Trump Ancam Tarif Tambahan ke Negara BRICS, Deng Ical: Jangan Ganggu Prinsip Non-Blok
Carney pada Rabu mengumumkan pembentukan “dana respons strategis” senilai 2 miliar dolar Kanada (1 dolar Kanada = Rp11.640) untuk memperkuat industri otomotif negara itu.
Trump pada Rabu mengumumkan rencana untuk menerapkan tarif 25 persen terhadap semua kendaraan yang tidak diproduksi di AS mulai 2 April mendatang. ***
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
