HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Pergantian Pejabat Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Makassar yang dilakukan mengundang berbagai pembahasan.
Pergantian terus disinyalir mengandung unsur politik, merespon hal tersebut Pjs Wali Kota Makassar Andi Arwin Azis membantah tudingan tersebut.
Kata Arwin, dirinya tidak mau lagi membuang energi untuk berkomentar dan memberikan klarifikasi terkait polemik tersebut.
Baca Juga : Arwin Azis Tekankan Profesionalisme dan Integritas kepada 1.877 Pengawas TPS se-Makassar
“Nah, ini harus kita lakukan dengan kerja, kita tidak perlu membantah dengan klarifikasi dengan kerjasama termasuk mulai hari ini saya tidak mau lagi membantah terhadap polemik yang berkembang terhadap penetapan pejabat Sekda, habis energi kita,” tegasnya, Senin (21/10/2024).
Arwin menilai, dirinya telah menjelaskan secara detail kronologi pemilih Pejabat tertinggi dari birokrat kota Makassar itu, pada saat pelantikan Irwan Adnan pada Jumat (18/10/2024) kemarin.
Ia merasa, aktivitas pemerintah bakal tertinggal jika terus menerus membahas terkait status jabtan Sekda.
Baca Juga : Jaga Keamanan Logistik Pilkada, Pemkot Makassar Siapkan Armada dan Apar
“untuk membahas itu saya rasa semuanya sudah jelas, pada saat pelantikan saya sudah bahas semua latar belakang dan seterusnya, sudah saya jelaskan bagi yang hadir saya rasa tuntas,” terangnya.
Dirinya berharap, peserta yang hadir pada pelantikan tersebut bisa memahami makna dari kalimat yang telah Ia sampaikan.
“Bagi hadir waktu itu, mudah-mudahan tidak salah yang diterima, tapi kalau yang hadir keliru terhadap apa yang saya jelaskan dan saya sudah jelaskan semuanya,” harapnya.
Baca Juga : Pjs Wali Kota Makassar Arwin Azis Akhiri Tugas Secara Sederhana, Ingatkan Kebersamaan
Sebelumnya, Wali Kota Makassar defenitif Mohammad Ramdhan Pomanto yang mengambil cuti kampanye mengaku heran, atas pilihan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) terkait posisi Pj Sekda, karena milih yang terburuk.
“Saya punya penilaian dan saya sudah umumkan, yang herannya adalah yang terburuk yang dipilih. Sudah diumumkan, coba dilihat.”
Lebih lanjut, Danny menjelaskan Iwan Adnan sebelumnya telah menandatangani pengunduran diri sebagai ASN. Bahkan, lanjut Danny, Irwan terlihat memihak kepada salah satu pasangan calon (paslon).
Baca Juga : Hari Terakhir Tugas, Pj Wali Kota Makassar Arwin Azis Sampaikan Pesan
“Kemudian sudah menandatangi pengunduran diri, kemudian terlihat memihak satu golongan, satu paslon. Saya nda tahu apa pertimbangannya,” jelas Danny.
Sementara soal penilaian Danny soal Irwan terburuk yakni terkait kinerja. Danny menyebut penilaian terhadap Irwan terburuk dari segi kinerja telah diumumkannya.
“(Terburuk dari segi) Kinerja, kan sudah saya umumkan sebelumnya,” katanya.
“Saya sudah tandatangani (pengunduruan diri Irwan), saya nda tahu kenapa tidak diproses,” pungkasnya.
Penulis: Nursinta
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
