HARIAN.NEWS – Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengatakan bahwa mengakui kemerdekaan Palestina bukan “hal yang tabu” bagi negaranya. Namun hal ini harus dilakukan di momen yang tepat.
“Tak ada hal yang tabu bagi Prancis dan saya untuk benar-benar bersiap mengakui negara Palestina. Tapi saya berpikir, pengakuan ini harus terjadi di saat yang tepat,” kata Macron saat konferensi pers usai bertemu Kanselir Jerman, Olaf Scholz, dilansir AFP melalui kumparan, Rabu (29/5).
Serangan brutal tentara penjajah Israel di kamp-kamp pengungsian di Rafah juga memicu kritik global, termasuk dari Prancis. Rafah menjadi wilayah tempat jutaan masyarakat Gaza yang kehilangan rumah berdesakan untuk mengungsi.
Baca Juga : Mentan Amran Serius Membahas Pangan Untuk Rakyat Palestina
“Saya serukan untuk menghormati hukum internasional dan segera gencatan senjata,” kata Macron.
Sebelumnya, tiga negara Eropa: Spanyol, Norwegia, dan Irlandia; sudah lebih dulu secara resmi mengakui kemerdekaan Palestina. Keputusan ketiga negara ini memicu perdebatan karena di antara 27 negara Uni Eropa, ada perbedaan pendapat mengenai langkah tersebut.
Bagi Amerika Serikat dan beberapa negara di Eropa Barat, pengakuan terhadap negara Palestina adalah opsi terakhir dari proses negosiasi Israel-Palestina. Mereka baru akan mengakui Palestina setelah ada kesepakatan terkait isu-isu sulit seperti status Yerusalem hingga demarkasi perbatasan.
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
