HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Makassar dr Nursaida Sirajuddin menyebut, perokok pasif empat kali lebih berisiko terkena kanker paru dibandingkan mereka yang tidak terpapar asap rokok.
dr Ida nama karibnya menjelaskan, risiko tersebut muncul lantaran asap rokok yang mengandung sekitar 4.000 senyawa kimia dan 400 zat berbahaya terhirup ke dalam jaringan epitel yang berada di paru-paru.
“Perokok pasif menang rentan apalagi berada dilingkungan kerja, potensi terpapar cukup kuat,” jelasnya.
Baca Juga : Dinkes Makassar Gandeng USAID dan CDI untuk Optimalkan Pelaporan SPM Kesehatan
Untuk itu, dr Ida dalam postingan di Instagram membagi dalam beberapa point dampak yang terjadi oleh perokok pasif dilingkungan kerja, diantaranya:
1. Risiko Penyakit Paru-Paru
Kanker Paru-Paru: Paparan asap rokok secara terus-menerus meningkatkan risiko kanker paru-paru. Asap rokok mengandung lebih dari 7.000 zat kimia, dengan setidaknya 70 di antaranya diketahui menyebabkan kanker.
Baca Juga : Dinas Kesehatan Kota Makassar Terima Penghargaan Penyelenggara Kesehatan Haji Terbaik 2024
Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK): Asap rokok dapat memperburuk kondisi paru-paru dan menyebabkan penyakit paru obstruktif kronik, yang mencakup emfisema dan bronkitis kronis.
Asma dan Penyakit Saluran Pernapasan: Paparan asap rokok dapat memicu serangan asma dan memperburuk gejala pada orang yang sudah memiliki asma. Asap rokok juga meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan, seperti bronkitis dan pneumonia.
2. Gangguan Fungsi Paru-Paru
Baca Juga : Dinkes Makassar Terapkan Inovasi Pakasitau Lewat Puskesmas Kaluku Bodoa
Penurunan Kapasitas Paru-Paru: Perokok pasif sering mengalami penurunan fungsi paru-paru, yang mengakibatkan kesulitan bernapas, kelelahan, dan penurunan daya tahan fisik.
Peradangan dan Iritasi Saluran Pernapasan: Asap rokok mengiritasi jaringan paru-paru dan menyebabkan peradangan, yang dapat mempersulit pernapasan dan menyebabkan batuk kronis.
3. Risiko Penyakit Jantung dan Peredaran Darah
Baca Juga : Kadinkes Terima Kunjungan Tim Verifikasi di Puskesmas Kaluku Bodoa
Meskipun ini terkait secara tidak langsung dengan paru-paru, penting untuk dicatat bahwa perokok pasif juga memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular, yang dapat memperburuk kesehatan paru-paru karena penurunan aliran darah yang tak sehat keorgan.
Penulis: Nursinta
Baca berita lainnya Harian.news di Google News