HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Pejabat Sementara (Pjs) Wali Kota Makassar, Andi Arwin Azis menyebut, terkendala anggaran posko penanganan dan penertiban anak jalanan (Anjal) hingga gelandangan pengemis (Gepeng) di kota Makassar tak lagi beroperasi.
“Sudah pernah ada tapi ujung-ujungnya tidak tersedia lagi anggarannya,” ujar Andi Arwin, Jumat (11/10/2024).
Sehingga, pihaknya akan melakukan sesuai ketersediaan anggaran tanpa mengurangi kualitas pelayanan dan terus meningkatkan kemampuan personil dalam penanganan Anjal dan Gepeng di Kota Makassar.
“Kami lakukan yang tersedia saja anggarannya, sehingga yang kami lakukan yang tersedia saja anggarannya sehingga, kegiatan ini tidak turun lagi kualitas tapi lebih baik,” paparnya.
Sebelumnya, Andi Arwin Azis mengatakan, Pemkot Makassar bakal berkolaborasi dengan Pemprov Sulsel dan dua daerah tetangga untuk turun bersama-sama.
“Harus melibatkan setidaknya tiga daerah, provinsi yang menjadi koordinatornya. Sementara pemerintah daerah yang kami maksud itu adalah Maros Kota Makassar dan Gowa, tiga daerah ini harus bergerak karena memang pengemis dan anak jalanan itu lebih banyak di situ, Area perbatasan antara tiga daerah itu, sehingga memang harus menjadi suatu kegiatan terpadu yang melibatkan semua daerah yang terkait,” pungkasnya.
Berdasarkan data Harian.News, Dinas Sosial (Dinsos) telah membangun posko pengawasan anak jalanan dan gelandangan pengemis di 9 titik lokasi.
9 titik rawan yang menjadi posko Dinsos kota Makassar untuk atasi badut hingga Anjal hingga Gepeng di Kota Makassar:
- Kecamatan Tamalate (Persimpangan Jalan H Bau-Ratulangi)
- Kecamatan Mamajang (Jalan Pajonga dg. Alle)
- Kecamatan Makassar (Jalan Sungai Saddang-Veteran)
- Kecamatan Panakkukang (Jalan Boulevard-Pettarani)
- Jalan Adhiyaksa-Pengayoman
- Bontoala Mesjid Raya-Jalan Veteran
- Kecamatan Biringkanaya (Simpang Lima Bandara Hasanuddin)
- Posko Fly Over
Penulis: Nursinta
Baca berita lainnya Harian.news di Google News