MAKASSAR, HARIANEWS.COM – Sejak beberapa pekan ini, hampir tidak ada hujan yang intensitas tinggi dan sedang, terjadi di Makassar dan sekitarnya.
Itu artinya musim kemarau akan segera tiba karena cuaca panas sudah mulai terasa diwaktu siang dan malam hari.
Kondisi ini tentunya akan mempengaruhi persediaan air yang ada di sumber air baku utama Perumda Air Minum Kota Makassar yang ada di Bendungan Lekopancing, Kab. Maros.
Baca Juga : Kebocoran Pipa di Perintis Kemerdekan, PDAM Makassar Jadwalkan Perbaikan
Sebagaimana laporan dari pemantauan petugas penjaga saluran menyampaikan saat ini volume air di bendung Lekopancing sudah menurun sampai 100 Cm dibawah pelimpahan.
Asdar Ali selaku Direktur Tehnik Perumda Air Minum Kota Makassar membenarkan hal tersebut. Menurut Asdar menurunnya persediaan air ini tentunya sangat mempengaruhi produksi dan distribusi air kita khusus di Instalasi Panaikang dan Instalasi Antang yang mana sumber air bakunya dari Lekopancing.
Dampaknya tentu kepelanggan di daerah Utara dan Timur Kota yang jumlahnya +/- 60 ribuan.
Baca Juga : PDAM Makassar Imbau Tak Menunggak Tagihan Air
“Kalau kekurangan itu pasti karena debitnya menurun,” kata Asdar.
“Tapi ini Alhamdulillah karena pihak Balai besar BBEJS sebagai penanggungjawab aliran sungai, memberikan kita bantuan dengan mengizinkan kita mengambil air baku di sungai Tallo yang ada daerah Moncongloe,” sambungnya.
“Tentunya ini hal yang luar biasa karena sangat membantu kita untuk menambah air baku untuk kita produksi dan akan disalurkan ke Masyarakat,” tambah Asdar.
Baca Juga : Berikan Pelayanan Prima ke Pelanggan, PDAM Makassar Bekali 60 Staf Wilayah
Sementara itu soal adanya tentang pelarangan mengambil air baku di sungai Tallo, itu kata Asdar, adalah mis komunikasi dimana sebelumnya dikatakan ada pelarangan mengambil air di sungai, tapi yang sebenarnya tidak ada baik itu lisan maupun tulisan yang disampaikan resmi dari Balai.
“Tidak ada itu pelarangan, mungkin mis informasi saja, buktinya kita saat ini sudah akan menurunkan Pompa di Sisi Jembatan Moncongloe untuk mengambil air baku sebagai tambahan air untuk diproduksi,” tambah Asdar.
Seiring dengan itu, Direktur Utama Perumda Air Minum Kota Makassar, Beni Iskandar menyampaikan bahwa sebenarnya ini soal kewenangan karena daerah aliran sungai (DAS) dibawah Kendali BBWS Pompengan Jeneberang, jadi memang harus ada ijin dari sana untuk pengambilan Air Baku disungai Tallo Moncongloe.
Baca Juga : Perumnda Air Minum Makassar Tangani Kebocoran Pipa di Paccerakkang, Simak Imbauannya
“Soal Pelarangan, saya kira memang ada mis informasi yang kami terima. Jadi sebenarnya bukan larangan tapi kami masih diberi ijin asalkan Pengurusan SIPA yang prosesnya sementara berjalan untuk diselesaikan sebagai salah satu persyaratan,” sambung Beni.
Yang jelas intinya semua kita berpikir untuk kemaslahatan masyarakat karena apabila kemarau berkepanjangan maka tentunya pelayanan akan sangat terganggu.
Informasi yang diterima dari pihak BBWS Pompengan Jeneberang, Muhammad Firdaus, ST. M.SP., yang juga sebagai Sub. Koordinator Pelaksanaan Operasi & pemeliharaan SDA BBWS Pompengan Jeneberang mengatakan pada dasarnya yang paling utama adalah bagaimana pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat khususnya air bersih, jadi kita tetap akan persuasif selama PDAM.
“Silahkan saja ambil air di sungai Tallo untuk tambahan air baku menjelang musim kemarau, tapi tetap mengupayakan untuk menyelesaikan pengurusan SIPA agar tidak ada masalah dikemudian hari,” tutupnya.
Baca berita lainnya Harian.news di Google News