MAKASSAR, HARIANEWS.COM – Hajatan Southeast Asia Academic Forum for Sustainable Development (SEA-AFSID) 2022, diakhiri dengan penanaman pohon bakau di Desa Ampekale, Kecamatan Bontoa, Maros, Minggu, 31 Juli 2022 lalu.
Itu artinya, “Sampai Jumpa di SEA-AFSID selanjutnya. Seperti diketahui, SEA-AFSID diinisiasi oleh Southeast Asia Academic Mobility (SEAAM) dilaksanakan mulai 23 sampai dengan 31 Juli 2022.
Dimana tahun ini, digelar secara blended dan tatap muka di Rammang-rammang, Kabupaten Maros, sabagai tuan rumah. Serangkaian acara dilaksanakan secara daring.
Baca Juga : Bupati Andi Kaswadi Razak Apresiasi Seminar yang Diselenggarakan LP2KS Soppeng
Kita flashback, kegiatan diawali dengan konferensi dengan tuan rumah bersama STAI DDI Maros, dan IAI Muhammadiyah Sinjai. Dengan menghadirkan pembicara ‘kunci’ dari lima negara diantaranya, Malaysia, Thailand, Turkiye, Mesir dan Amerika Serikat.
Masih dalam rangkaian acara, diselenggarakan juga Pelatihan Penulisan Artikel Jurnal. Dilaksanakan bersama, Pengurus Nasional Majelis Sinergi Kalam Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (MASIKA ICMI), Ruang Buku Konawe, Forum Mahasiswa Ilmu Pengelolaan Hutan Institut Pertanian Bogor (FORMA IPH).
Scientific Committee SEAAM, Dr. Ismail Suardi Wekke, mengatakan kegiatan ini merupakan kolaborasi antar perguruan tinggi dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat lewat riset.
Baca Juga : Dewan Pendidikan Maros: Aklamasi, Maros Tuan Rumah Asian Youth Forum
Ada 14 perguruan tinggi ikut dalam event akademik yang dipusatkan di Rammang-rammang, Kabupaten Maros, Sulsel ini. Diantaranya STIA Abdul Haris, STAI DDI Maros, STAI Al-Furqan, STAI Yapnas, STIT DDI Pasangkayu, STIA Al-Gazali Barru, STAI Rawa Opa Kendari, STIT Al-Chaeriyah Mamuju, ITB Nobel Indonesia, IAI DDI Polman, Febi UIN, STAI DDI, FEBI IAIN, FKIP UMMA.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat karena adanya kontribusi unsur akademis dalam menganalisis dan menemukan solusi atas permasalahan yang dihadapi masyarakat di kawasan wisata Rammang-rammang,” kata Ismail, yang juga Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Abdul Haris Makassar.
Bagi Ismail, peran riset dan inovasi perguruan tinggi dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat, dalam pengembangan kawasan mandiri, yang tentu berdampak bagi kesejahteraan warga itu sendiri.
Baca Juga : Pansus I DPRD Bone Studi Tiru ke Perumda Air Minum Makassar
Sekedar diketahui, kegiatan SEA-AFSID pengabdian masyarakat ini telah berlangsung sejak 2017 di Jambi, kemudian 2018 disusul di Yogyakarta, dan 2019 di Sumatera Barat.
Selama pandemic, terlaksana daring dengan tuan rumah 2020 di Makassar, dan 2021 Sinjai.
Muhammad Azmi, M.Pd.I, ketua STAI DDI Maros yang juga bagian dalam konsorsium perguruan tinggi menyampaikan bahwa sebagai wadah kerjasama perguruan tinggi.
“Dengan adanya konsorsium ini, akan menjadi sebuah langkah dalam pemenuhan akreditasi kampus,” tutur Muhammad Azmi.
Baca Juga : BPS Lakukan Pendataan Regsosek ke Wali Kota Makassar
**
Baca berita lainnya Harian.news di Google News