Logo Harian.news

Soal Kotak Kosong di Pilgub Sulsel, Pengamat: Masih Terlalu Dini

Editor : Rasdianah Jumat, 26 Juli 2024 20:09
Ilustrasi kotak kosong. Gambar: dok KPU
Ilustrasi kotak kosong. Gambar: dok KPU

HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Wacana kotak kosong di Pemilihan Gubernur (Pilgub) dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) 2024 semakin meluas.

Hal ini diperkuat dengan sikap sejumlah partai politik besar yang mengisyaratkan sikap mengusung bakal calon kepala daerah ke satu pasangan, yaitu ke Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi (ASS-Fatma) di Pilgub Sulsel yang akan dihelat pada 27 November 2024 mendatang.

Dirangkum harian.news beberapa partai politik (parpol) yang telah resmi mengusung ASS-Fatma yait NasDem (17 kursi), Gerindra (13 kursi), dan Demokrat (7 kursi). Terbaru PAN (4 kursi) juga menyatakan bakal mendukung paket ini, meski rekomendasi resmi DPP belum diserahkan ke Andi Sudirman, sebab diketahui adik Mentan Amran ini sedang umrah.

Baca Juga : Bidik Komisi D Jelang Pelantikan, dr Ical Ingin Buat Aplikasi Kesehatan untuk Warga

Sehingga jika digenapkan oleh PAN pasangan ASS-Fatma hampir pasti mengantongi 41 kursi dari total 85 kursi di DPRD Sulsel.

Partai yang saat ini belum menyatakan sikap mengusung calon Pilgub Sulsel, tersisa Golkar (14 kursi), PKB (8 kursi), PKS (7 kursi), dan Hanura (1 kursi).

Sementara itu, Mohammad Ramdhan Pomanto alias DP telah menerima surat tugas dari PPP (8 kursi) dan PDIP (6 kursi) artinya, Wali Kota Makassar dua periode itu membutuhkan 3 kursi lagi untuk mencukupkan koalisi pada pesta demokrasi 2024.

Baca Juga : Hamka B Kady Instruksikan Tim Bergerak Masif untuk Paslon Hati Damai

Calon lain yang juga belum mencukupkan koalisi adalah Politisi Golkar Ilham Arief Sirajuddin.

“Saya berharap PKS menerima saya menjadi bagian dri PKS, Saya hari ini kader Golkar dan sampai hari ini masih konsisten, jadi kalau ada dukungan PKS 7 Kursi ini langsung tuntas barang-barang,” terangnya.

Melihat dinamika politik yang berkembang saat ini, Pengamat Politik Universitas Hasanuddin Makassar Sukri Tamma, mengatakan, dirinya belum mau mengambil kesimpulan jika terjadi lagi kotak kosong pada Pilkada di Sulsel.

Baca Juga : Jelang Pengumuman Lolos Berkas, Hastag Tanpa Tekanan, Tanpa Paksaan Marak di Gowa

“Masih terlalu dini, namun potensinya tentu ada, karena partai cenderung mendukung satu kandidat yang potensial menangnya lebih besar dan dekat dengan kepentingan mereka,” katanya.

Kendati demikian, tentu semua akan menunggu sampai akhir pendaftaran bakal calon kepala daerah ditutup.

“Apakah betul semua partai akan mendukung, atau akan ada kandidat lain. Itu akan kita lihat. Kalau ada kandidat memborong partai, Saya kira tidak akan lama dideklarasikan,” lanjut Prof. Sukri.

Baca Juga : Siap Bertarung di Pilkada Makassar, Paslon AMAN Perkenalkan Tim Pemenangan

Hanya saja, dengan kondisi itu, maka pilihan masyarakat menjadi terbatasi. Kotak kosong membuat masyarakat tidak punya pilihan alternatif, padahal banyak figur yang layak bersaing di Sulsel.

Dikonfirmasi terpisah, Pakar Politik dari Universitas Islam Negeri Alauddin (UIN) Alauddin Makassar, Prof. Firdaus Muhammad, menduga wacana kotak kosong muncul karena adanya campur tangan elite pusat.

Kendati begitu, kata dia, pertarungan kotak kosong dalam kontestasi politik adalah hal yang wajar.

“Ada manuver elite yang ingin kotak kosong dan itu wajar. Hanya saja, untuk membangun demokrasi di Sulsel sebaiknya lebih dari satu pasangan agar masyarakat memiliki pilihan. Terlebih banyak figur yang layak diusung oleh parpol. Baik dari kalangan kader parpol maupun figur independen,” tandasnya

Penulis: Nursinta

Baca berita lainnya Harian.news di Google News

Redaksi Harian.news menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi@harian.news atau Whatsapp 081243114943

Follow Social Media Kami

KomentarAnda