Pasalnya, meskipun token tidak akan langsung hangus setelah program diskon berakhir, pelanggan tetap harus memperhatikan aturan penggunaannya agar tidak merugi.
“Jika terlalu lama disimpan, ada kemungkinan pelanggan lupa atau kehilangan nomor token. Untuk itu, kami menyarankan agar segera dimasukkan ke meteran,” tambah Gregorius.
Melalui akun Instagram resmi PLN Mobile (@plnmobile), perusahaan listrik negara ini juga telah mengonfirmasi bahwa sisa token dari periode diskon tetap bisa digunakan.
Baca Juga : Aksi Demo Mahasiswa di Kantor DPRD Gowa: Desak DPRD Tuntaskan Masalah Proyek PLN di Samata
Informasi ini diharapkan dapat memberikan ketenangan bagi pelanggan yang masih memiliki stok token listrik dari periode sebelumnya.
Tarif Reguler Kembali Berlaku
Dengan berakhirnya program diskon, mulai Maret 2025, pelanggan listrik akan kembali dikenakan tarif normal sesuai ketentuan yang berlaku. PLN pun mengimbau masyarakat untuk lebih cermat dalam mengatur konsumsi listrik guna menghindari lonjakan biaya.
Baca Juga : PLN Tebar Energi Kebaikan Lewat Pasar Murah Serba Rp356 di Hari Jadi Sulsel
Program diskon listrik ini telah membantu meringankan beban masyarakat dalam dua bulan terakhir.
Kini, dengan kembali ke tarif reguler, pelanggan diharapkan dapat lebih bijak dalam mengelola penggunaan listrik dan memastikan bahwa setiap token yang dibeli digunakan dengan optimal.
Melalui berbagai kanal komunikasi, PLN terus memberikan informasi seputar kebijakan kelistrikan agar pelanggan dapat lebih memahami aturan yang berlaku.
Baca Juga : Produk Daur Ulang Rappo Indonesia Curi Perhatian Dunia di Osaka Expo 2025
Dengan demikian, pelanggan dapat menghindari potensi kerugian dan tetap memanfaatkan listrik dengan efisien. ***
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
