Logo Harian.news

Ketum Persis: Siapa pun Pemenang Pilpres, Sikapi dengan Lapang Dada

Editor : Rasdianah Jumat, 16 Februari 2024 14:37
Ketua Umum PP Persis Ustad Jeje Zaenudin. Foto: dok
Ketua Umum PP Persis Ustad Jeje Zaenudin. Foto: dok

HARIAN.NEWS, JAKARTA – Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis) mengapresiasi kerja keras seluruh lembaga dan petugas penyelenggara pemilu hingga hari pemungutan suara pada 14 Februari 2024 kemarin dengan baik dan lancar. Meskipun tentu saja suatu yang wajar jika masih terdapat kekurangan dalam beberapa aspek.

Hal itu disampaikan Ketua Umum PP Persis Ustad Jeje Zaenudin ketika dimintai keterangannya via sambungan WhatsApp di sela-sela kegiatannya di Persis, Malaysia, Jumat (16/2/2024).

Ia menegaskan, berkat kekompakan dan kerja keras seluruh elemen petugas penyelenggara Pemilu yang sungguh luar biasa, Pilpres dan Pileg dapat berjalan aman dan lancar.

Baca Juga : Sukseskan Coklit, Danny Minta Masyarakat Pro-Aktif Cek Data

“Mengurus pilpres dan pileg yang angka pemilihnya lebih dari 204 juta jiwa, kemudian jumlah TPS lebih dari 800 ribu serta medan penyelenggaraan pemilu dari Sabang sampai Merauke yang begitu luas dan berat, bukanlah hal mudah,” ungkap dia.

Menyikapi polemik atas hasil hitung cepat atau quick count yang dirilis beberapa lembaga survei, Ustad Jeje berpandangan, perhitungan suara pilpres dan pileg secara cepat melalui metode ilmiah quick count tentu saja tidak bisa dijadikan dasar hukum yang pasti untuk menyatakan paslon mana yang menang, ataupun paslon mana yang kalah.

“Karena, menurut perundang-undangan yang mengatur pemilu, penghitungan suara hasil pemungutan suara yang diakui dan sah secara hukum adalah hasil penghitungan dan ketetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU),” tegas Ustad Jeje.

Baca Juga : Jokowi-Gibran tak Diundang Rakernas, PDIP: Pelanggar Konstitusi Bukan Lagi Kader

Karena itu, Ustad Jeje mengajak semua pihak untuk bersabar dan tidak terpancing berpolemik yang tidak produktif. Kemudian menjadi timbul pro kontra yang mengarah kepada ketegangan dalam hubungan antar masyarakat.

“Sikapilah hasil quick count secara santai dan wajar. Bagi yang meyakini bahwa hasil quick count itu sudah akurat sebagai cerminan dari hasil pemilu yang sebenarnya, ya silakan saja. Sedang bagi yang tidak mempercayai hasil quick count ya silakan juga,” tambahnya.

Sebab ini tidak berpengaruh kepada keabsahan hasil pemilu yang sebenarnya. Kemudian jika sudah ditetapkan siapa pun pemenangnya secara definitif, maka seyogianya diterima semua pihak dengan lapang dada.

Baca Juga : Hormati Putusan MK, Persis Ucapkan Selamat kepada Prabowo-Gibran

Selain itu, lanjut Ustad Jeje, PP Persis juga mengimbau kepada seluruh kaum muslimin, terutama tokoh masyarakat, alim ulama, asatidzah, dan para pendakwah bisa menenangkan masyarakat. Termasuk tidak terpancing kepada isu-isu dan upaya membenturkan antar komunitas masyarakat.

“Jika didapati data dan fakta kesalahan apalagi kecurangan dan manipulasi hasil pemilu, maka hendaknya dilakukan pengaduan, proses hukum, dan terus kawal oleh pihak-pihak yang kompeten dan berkempentingan agar ditindak secara benar!,” tegasnya.

Jika rangkaian pemilu telah selesai, Ustad Jeje mengajak seluruh masyarakat untuk kembali menguatkan suasana kebersamaan dan kerukunan, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan negara.

Baca Juga : Erwin Aksa, Blak-Blakan Strategi Kemenangan di Dapil Neraka Pileg Jakarta

Pemilu hanyalah salah satu proses politik dalam kehidupan bernegara sebagai sarana menjaga keberlangsungan perjalanan bangsa menuju kemajuan, kejayaan, kemakmuran, dan kesejahteraan seluruh bangsa Indonesia di bawah naungan keridhaan Allah Swt. Maka tidak sepatutnya menjadi ajang keretakan dan perpecahan bangsa.

“Semoga Allah Swt memberikan yang terbaik bagi ummat dan bangsa ini dalam mewujudakn cita-cita berbangsa dan bernegara,” pungkasnya.

Baca berita lainnya Harian.news di Google News

Redaksi Harian.news menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi@harian.news atau Whatsapp 081243114943

Follow Social Media Kami

KomentarAnda