Logo Harian.news

Menggali Makna 3 Semboyan Ki Hajar Dewantara di Hari Pendidikan Nasional 2024

Editor : Andi Awal Tjoheng Kamis, 02 Mei 2024 07:00
3 semboyan Ki Hajar Dewantara dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional ||Foto:Ist
3 semboyan Ki Hajar Dewantara dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional ||Foto:Ist

Ki Hajar Dewantara, Pejuang Pendidikan Indonesia yang Menginspirasi

 

Baca Juga : Rp107 Miliar untuk Sekolah di Jatim, Khofifah Pastikan Tak Ada Anak Putus Sekolah

HARIAN.NEWS, JAKARTA – Hari Pendidikan Nasional yang diperingati setiap tanggal 2 Mei menjadi momentum penting untuk mengenang salah satu tokoh penting dalam sejarah pendidikan Indonesia, yaitu Ki Hajar Dewantara.

Lahir pada tanggal 2 Mei,Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, yang karib dengan nama Ki Hajar Dewantara bukan hanya dikenal sebagai Bapak Pendidikan Indonesia, tetapi juga sebagai pejuang yang berani menentang kebijakan pendidikan kolonial Hindia Belanda.

Dalam sebuah wawancara, Ki Hajar Dewantara pernah menyatakan bahwa pendidikan harus mendorong anak-anak untuk mengembangkan kemampuan berpikir mandiri.

Baca Juga : Hardiknas 2025 di Sinjai, Guru Dijunjung Sebagai Pelita Karakter Bangsa

Menurutnya, kemerdekaan sejati dalam pendidikan adalah ketika anak-anak mampu mencari pengetahuan dengan menggunakan pikiran mereka sendiri, bukan hanya mengikuti apa yang diajarkan.

Dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun ini, mari kita mengingat kembali tiga semboyan Ki Hajar Dewantara yang terkenal, yakni “ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani“.

Ketiga semboyan ini memiliki makna mendalam dalam peran seorang pendidik dalam kehidupan.

Baca Juga : Refleksi Hari Pendidikan Nasional

Pertama, “ing ngarsa sung tuladha” mengajarkan bahwa seorang pendidik harus menjadi teladan bagi murid-muridnya, memberikan contoh yang baik di depan mereka.

Kedua, “ing madya mangun karsa” mengandung pesan agar pendidik mampu memberikan semangat dan dorongan kepada muridnya, sehingga mereka dapat maju dan berkembang.

Dan ketiga, “tut wuri handayani” menekankan pentingnya pendidik memberikan bimbingan dan arahan kepada muridnya, meskipun dari belakang.

Baca Juga : Refleksi Hari Pendidikan Nasional

Ki Hajar Dewantara sendiri merupakan pendiri lembaga pendidikan Tamansiswa, yang menjadi tonggak penting dalam sejarah pendidikan Indonesia.

Melalui Tamansiswa, ia berupaya menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif dan memberikan kesempatan kepada semua anak-anak untuk belajar, tanpa memandang latar belakang mereka.

Hingga kini, nilai-nilai dan prinsip pendidikan yang diajarkan oleh Ki Hajar Dewantara tetap relevan dan menjadi pedoman bagi para pendidik di Indonesia.

Pendidikan yang berhasil bukan hanya tentang pengetahuan yang disampaikan, tetapi juga tentang kemampuan anak-anak untuk berpikir kritis, mandiri, dan kreatif dalam menghadapi tantangan di masa depan.

Peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun ini menjadi momentum bagi kita semua untuk terus menghargai dan menerapkan nilai-nilai pendidikan yang diajarkan oleh Ki Hajar Dewantara. ***

Baca berita lainnya Harian.news di Google News

Redaksi Harian.news menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected]

Follow Social Media Kami

KomentarAnda