HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan pentingnya penyusunan Rencana Strategis (Renstra) bagi setiap perangkat daerah dalam menentukan arah pembangunan lima tahun ke depan.
Hal ini disampaikannya saat membuka Forum Lintas Perangkat Daerah dalam rangka penyusunan Renstra Perangkat Daerah Kota Makassar Tahun 2025-2029 di Ruang Sipakatau, Kamis (20/3/2025).
Forum tersebut dihadiri oleh Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, tim transisi MULIA, para asisten, staf ahli Pemkot Makassar, serta kepala OPD.
Baca Juga : Benahi Sikap Aparat, Munafri Minta Petugas Dishub Jadi Pelayan Publik, Bukan Preman Jalanan
Dalam sambutannya, Munafri menekankan bahwa Renstra menjadi pedoman dalam perencanaan kerja perangkat daerah agar selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
“Setiap perangkat daerah wajib menyusun Renstra sebagai panduan kerja lima tahun ke depan. Ini bukan hanya formalitas, tetapi sebagai landasan strategis dalam pembangunan yang lebih terarah,” ujarnya.
Munafri menjelaskan bahwa kepemimpinannya bersama Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham berfokus pada visi Makassar Unggul, Inklusif, Aman, dan Berkelanjutan. Visi ini bukan hanya slogan, tetapi menjadi acuan dalam merancang kebijakan dan program strategis kota.
Baca Juga : Pemkab Pangkep Rumuskan Langkah Strategis Capai Pertumbuhan Ekonomi 6,62 Persen
“Makassar sebagai kota unggul harus berorientasi pada peningkatan kualitas hidup, penguatan ekonomi daerah, serta peningkatan daya saing di tingkat nasional dan internasional. Kita ingin memastikan Makassar siap bersaing di era global,” tegasnya.
Konsep inklusif dalam pembangunan juga menjadi perhatian utama, di mana seluruh kebijakan harus dirasakan manfaatnya oleh semua lapisan masyarakat. Munafri menekankan pentingnya akses terhadap pendidikan, kesehatan, lapangan kerja, dan pelayanan publik yang merata.
Dari segi keamanan, Munafri berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang tidak hanya tertib, tetapi juga aman secara sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Baca Juga : Wali Kota Makassar Ajak PT SMI Bangun Stadion dan Dorong Infrastruktur Strategis Kota
Sementara itu, aspek keberlanjutan akan menjadi perhatian utama dalam memastikan manfaat pembangunan jangka panjang bagi generasi mendatang.
Munafri menegaskan, perencanaan pembangunan harus berbasis data yang jelas serta mempertimbangkan aspek sosial dan partisipasi masyarakat.
Setiap program harus memiliki indikator terukur agar kemajuannya bisa dievaluasi secara berkala.
Baca Juga : Pemkot Makassar Bagikan Tunjangan Khusus untuk Guru dan Tenaga Kesehatan di Pulau
“Kita tidak bisa membangun kota hanya berdasarkan asumsi. Harus ada indikator yang jelas dan data yang valid agar kebijakan yang diambil benar-benar efektif dan berdampak nyata bagi masyarakat,” katanya.
Selain itu, Munafri menyoroti pentingnya koordinasi antarperangkat daerah agar kebijakan yang dihasilkan tidak berjalan sendiri-sendiri.
“Pembangunan kota tidak bisa dilakukan oleh satu perangkat daerah saja. Diperlukan komunikasi dan sinergi yang kuat agar kebijakan yang dihasilkan benar-benar efektif,” tambahnya.
Sebagai penutup, Munafri meminta seluruh peserta forum untuk mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan seksama dan berkontribusi aktif dalam merumuskan strategi pembangunan yang konkret dan realistis.
Acara kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara yang didampingi oleh Kepala Bappeda Andi Zulkifli Nanda, jajaran staf ahli, dan asisten.
PENULIS: NURSINTA
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
