HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Ketua Tim Pencari Fakta (TPF) Peradi Makassar, Tadjuddin Rachman, menduga pelaku penembakan terhadap pengacara Rudi S Gani (49) merupakan sosok yang sangat terlatih dan profesional.
“Pelaku mengerucut pada satu orang, tetapi ada beberapa kemungkinan pihak lain yang terlibat dalam strategi yang dilakukan,” ujar Tadjuddin kepada harian.news, Senin (6/1/2024).
Tadjuddin menjelaskan, fakta-fakta yang telah dikumpulkan oleh tim menunjukkan bahwa tindakan pelaku dilakukan dengan perencanaan matang.
Baca Juga : Mengerucut, Mariam Spill 2 Nama yang Pernah Ancam Rudi S Gani: Keduanya Mahir Menembak!
“Ini jelas perencanaan. Pelaku ini bukan orang sembarangan karena dia melakukan aksinya di malam hari dalam kondisi lokasi yang gelap,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Tadjuddin menyebutkan bahwa pelaku kemungkinan besar memiliki keahlian khusus dalam penggunaan senjata.
“Pelaku ini terlatih dalam soal tembak-menembak, sehingga mampu menembak korban meski dalam kondisi minim pencahayaan. Orang ini bukan pemula, sangat profesional,” tegasnya.
Baca Juga : Fakta Baru Kasus Rudi S Gani, Kesaksian Istri Menjurus ke Terduga Pelaku
Ia juga menambahkan dugaan bahwa pelaku sering menggunakan senapan angin untuk aktivitas menembak burung, yang kemudian menjadi salah satu kemampuan yang memudahkan pelaku dalam melakukan aksinya.
“Mungkin pelaku memiliki hobi menembak burung. Kalau dia sudah terbiasa menembak burung, tentu tidak sulit baginya untuk menarget kepala korban,” terang Tadjuddin.
TPF Peradi Makassar juga mengindikasikan adanya dugaan perencanaan dalam kasus yang menyebabkan Rudi S Gani meninggal dunia. Dugaan ini muncul setelah tim meminta keterangan dari sejumlah saksi di lokasi kejadian.
Baca Juga : Beberkan Sejumlah Fakta sebelum Penembakan, Maryam: Rudi S Gani Sempat Diancam!
“Dari hasil wawancara dengan saksi kunci, sudah ada indikasi yang mengarah,” kata Tadjuddin.
Meski begitu, Tajuddin menolak membeberkan lebih jauh hasil wawancara tersebut karena saksi-saksi belum diperiksa oleh pihak kepolisian.
“Saksi ini belum diperiksa oleh polisi, jadi Kami belum bisa membuka detailnya,” ujar Tadjuddin.
Baca Juga : Marak Aksi Koboi di Indonesia
Ia menambahkan, pemeriksaan saksi-saksi oleh penyidik Polda Sulawesi Selatan dijadwalkan berlangsung pada Senin (6/1/2025) hari ini.
PENULIS: NURSINTA
Baca berita lainnya Harian.news di Google News