Sebagai alumni pelatihan JICA tahun 2010 di Nagoya dan Tokyo, Anca-sapaan Akrabnya mengungkapkan rencana PDAM Makassar untuk melakukan modernisasi infrastruktur, salah satunya dengan mengganti meter air lama.
Ia berharap teknologi dari perusahaan Jepang yang tergabung dalam Kawabiznet bisa menjadi solusi inovatif yang tepat.
“Saat ini kami tengah memetakan kebutuhan penggantian meter air. Kami yakin teknologi dari Jepang bisa menjawab tantangan tersebut,” ujar Anca.
Baca Juga : PDAM Makassar Klarifikasi Dugaan Kerugian Rp360 M
Advisor JICA, Pak Shintani, menambahkan bahwa inisiatif MaKaPro sendiri tidak lepas dari peran besar Hamzah Ahmad di masa lalu saat masih menjabat sebagai Direktur Utama PDAM.
“Pak Hamzah adalah tokoh sentral dalam terbentuknya proyek ini. Kami menghargai semangatnya dalam mendorong pertukaran teknologi dan praktik terbaik antara Makassar dan Kawasaki,” ujar Shintani.
Untuk itu, berharap program seperti MaKaPro bisa terus berlanjut dalam bentuk kolaborasi baru, mengingat hasil proyek ini telah meningkatkan kemampuan teknis PDAM dalam mendeteksi dan memperbaiki kebocoran bawah tanah.

Baca Juga : Hadir Lebih Dekat dan Adil, PDAM Makassar Luncurkan Promo Sambungan Baru
Plt Dirut PDAM Makassar, Hamzah Ahmad, bersama Kepala Konsuler Jepang Ohashi Koichi saat audiensi kerja sama teknologi air bersih di Kantor PDAM Makassar, Selasa (10/06/2025) ||humaspdammakassar
“Diharapkan akan terus ada pertukaran ilmu ataupun teknologi andara kedua negara, khususnya Kota Makassar dan Kota Kawasaki.”harapnya.
Sebagai informasi, proyek MaKaPro ini menargetkan penurunan NRW (Non-Revenue Water) sebesar 10% di tiga pilot area, yaitu Graha Lestari, Griya Fajar Mas, dan Bumi Permata Hijau. Sejumlah peralatan canggih hibah dari Jepang telah digunakan, termasuk OnChoBo tipe elektrik, Auto Water Leakage Judgement, dan Portable Ultrasonic Flow Meter.
Baca Juga : PDAM Dituding Gagal Kelola Dana, Rp14 M Tak Digunakan
Serta Pelatihan dan demonstrasi teknis juga telah dilakukan sebanyak sembilan kali di Makassar dan lima kali di Kawasaki, Jepang, dengan partisipasi aktif dari total 48 personel dari Kawasaki dan 16 dari Makassar. ***
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
