Lebih lanjut, Wisnu menambahkan bahwa rencana pengembangan (Plan of Development/PoD) lapangan North Ganal telah mendapatkan persetujuan sejak Agustus 2024.
Proyek ini akan terintegrasi dengan lapangan Gehem dalam skema Indonesia Deepwater Development (IDD), yang nantinya membentuk fasilitas produksi baru bernama Northern Hub dengan kapasitas produksi satu miliar kaki kubik gas per hari (Bcfd) di Cekungan Kutei, Selat Makassar.
“Selain itu, PoD untuk lapangan Gendalo dan Gandang juga telah disetujui tahun ini. Gas dari kedua lapangan ini akan dialirkan ke fasilitas Floating Production Unit (FPU) Jangkrik di Selat Makassar sebagai bagian dari Southern Hub,” tambah Wisnu.
Baca Juga : Kasus Korupsi Pertamina Terus Bergulir, Kejagung Periksa Kepala SKK Migas
Dampak Positif bagi Ekonomi dan Industri
Proyek-proyek migas yang sedang dikembangkan di Kalimantan dan Sulawesi diproyeksikan akan memberikan dampak positif bagi sektor ketenagakerjaan, khususnya dalam menyerap tenaga kerja lokal. Selain itu, proyek ini juga mendukung peningkatan kapasitas pengolahan gas di Kilang LNG Bontang.
“Eni saat ini memasok 53 persen kebutuhan gas alam di Kalimantan Timur. Dengan beroperasinya proyek-proyek baru, pasokan gas ke kilang LNG Bontang akan semakin optimal,” jelas Wisnu.
Dengan berbagai pengembangan ini, industri migas di Kalimantan dan Sulawesi diharapkan semakin berkontribusi terhadap ketahanan energi nasional dan mendukung perekonomian daerah melalui investasi dan penyerapan tenaga kerja.***
sumber:Antara
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
