HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Menurut Geraldine Ferraro, beberapa wanita terlahir sebagai pemimpin. Kata bijak ini, sepertinya berlaku untuk perempuan sukses bernama Liestianty Fachruddin.
Istri Nurdin Abdullah ini telah memimpin tiga organisasi sekaligus. Oragnisasi itu adalah Persatuan Istri Insinyur Indonesia Sulsel, Yayasan Kanker Anak dan Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia (Perwosi) Sulsel.
Saat ditemui harian.news di kediamannya, Liestianty Fachruddin yang akrab disapa Ibu Lies ini sedang asyik bercengkrama bersama rekannya.
Baca Juga : Bertemu 2 Jam, Danny Ungkap Pembicaraan Bersama Eks Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah
Ia sedang mengevaluasi beberapa program yang telah dan akan dilakukannya untuk ibu rumah tanggan (IRT) yang ada di Sulsel.
“Saat ini, kami rencananya akan membuat program kerja untuk ibu-ibu, sementara digodok. Cuma mungkin konsepnya akan selaras dengan yang telah dilakukan sebelumnya,” ujar Ibu Lies menjelaskan apa yang sedang Ia lakukan.
Selanjutnya, dengan ekspresi menyakinkan, Ibu Lies menyampaikan jika Ia bersama para ibu-ibu yang berkecimpung dalam organisasi yang dipimpinnya sudah bergerak sejak dulu membangun hubungan sosial dengan IRT.
Baca Juga : Bentuk SPDP, Relawan Nurdin Abdullah Siap Menangkan DiA
“Misalnya melalui program ‘Ayo Mengaji’, Kami sudah berhasil membantu ibu-ibu lorong yang ada di Makassar untuk paham membaca Alquran,” jelasnya.
Tak sampai di situ, Ia juga telah mengajarkan IRT di kabupaten Bantaeng untuk memproduksi sabun cuci piring agar dapat menghemat biaya rumah tangga per bulannya.
“Dari situ, IRT di Bantaeng sudah bisa membuat sabun sendiri bahkan ada yang memang memperoduksinya untuk dijual. Itu sangat baik karena memanfaatkan kemampuan untuk jadi lahan bisnis,” ujarnya.
Baca Juga : Kasus Dugaan Pemerasan di Rutan KPK, 9 Terpidana Diperiksa: Salah Satunya Eks Gubernur Sulsel
Beda dari yang lain, beberapa program yang usungannya bukan dari hasil proposal yang diajukan ke instansi, tapi semua murni dari dana yang dikumpulkan bersama anggota organisasi.
Ke depannya, Ibu Lies melalui 3 organisasi perempuan yang dipimpinnya akan membuat program diskusi yang melibatkan mahasiswa.
“Rencananya, kami akan buat program yang meyentuh soal kekerasan seksual yang marak terjadi di kampus,” bebernya.
Ibu sebagai Sosok Motivasi
Baca Juga : Temui Prof NA, Taufan Pawe: Jasa Beliau Saat Jadi Gubernur Tak Dapat Dilupakan
Melalui banyaknya program sosial yang dilakukan oleh Lies (sapaan karib di antara teman-temannya), Ia tak pernah melupakan jika karakter berjiwa sosial yang dimilikinya adalah warisan dari ibu.
“Dulu, mama saya adalah kuliah sastra ingris di Unhas. Tapi waktunya luangnya juga dipakai untuk mengajar. Ketika Saya menemaninya untuk mengajar, dan Ia menyampaikan banyak hal tentang ilmu soial. dan itu yang membawa saya sampai sekarang degan karakter ini,” jelasnya.
Lanjut Lies, ada satu pesan dari ibunya yang sampai saat ini senantiasa diingat dan diaplikasikan untuk orang lain.
“Mama itu selalu ajarkan Saya untuk bermanfaat bagi orang lain, dan itu yang Saya usahakan sampai sekarang. Bahkan anak-anak, juga Saya didik untuk bermanfaat kepada orang lain” terangnya.
Menjadi Makhluk Sosial
Dari banyaknya hal baik yang telah dilalui Lies, Ia senantiasa berpesan kepada orang sekitarnya dan untuk generasi muda agar bermanfaat untuk orang lain.
“Pokoknya harus banyak berbuat dan berbuat melakukan hal-hal kebaikan yang bermanfaat, karena kita harus punya tabungan akhir membuat kebaikan tiap hari,” bebernya.
Bukan cuma itu, dia juga berpesan supaya tidak sampai menanggapi hal negative yang datang dari orang lain.
“Cukup membatasi perbincangan. Jangan dengan perkataan orang tentang kehidupannya, begitu hpun sebaliknya. Hidup sederhana dan bermanfat tanpa menanggapi hal negative yang menyerang kita akan lebih baik untuk pribadi,” pungkasnya.
Profil Singkat Liestiaty
Nama: Liestiaty Fachruddin Abdullah
Tempat tanggal lahir: Ujung Pandang, 17 Juni 1964
Jabatan
- Ketua Persatuan Wanita olahraga Seluruh Indonesia (Perwosi) Sulsel
- Ketua Persatuan Istri Insinyur Indonesia (PIII) Sulsel
- Ketua Yayasan Kanker Anak
Pendidikan
- Strata Satu Universitas Hasanuddin 1987
- Strata Dua Kyushu University 1992
(GITA OKTAVIOLA)
Baca berita lainnya Harian.news di Google News