MAKASSAR, HARIANEWS.COM – Badan Diklat PMI Pusat bekerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) PMI dan dukungan dari ICRC menyelenggarakan lokakarya dan sertifikasi kompetensi SDM PMI bidang kesehatan regional Indonesia Timur, yang bertempat di Markas PMI Kota Makassar, Jl Kandea, Kamis (15/09/2022).
Sertifikasi ini tentang tugas PMI yaitu pembinaan relawan/SDM, pendidikan, pelatihan guna mendukung tersedianya personil PMI, relawan, staf dan pengurus yang kompoten dan profesional.
Hal tersebut dilakukan dalam rangka peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM PMI dalam melakukan pelayanan yang profesional kepada masyarakat baik situasi normal maupun bencana.
Ketua PMI Makassar, Syamsu Rizal MI menyampaikan pengakuan kompetensi SDM PMI perlu diberikan melalui proses uji kompetensi teknis. Karena dengan adanya pengakuan melalui proses uji kompetensi teknis, maka SDM PMI semakin dipercaya dalam melaksanakan pelayanan yang terbaik dan profesional.
“Rasa hormat dan terimakasih karena telah memberikan kepercayaan kepada Makassar sebagai tempat uji kompetensi LSP PMI daerah Sulawesi Selatan dibawah naungan PMI pusat tentunya,” ujar Ketua PMI Makassar.
Deng Ical sapaannya mengungkapkan ini menjadi sebuah kehormatan yang luar biasa, karena kepercayaan ini menjadi seperti kita mendapat suntikan stimulan sehingga ini dipacu terus.
“Karena sering-sering dapat stimulan, jadi kita seperti punya kompetitor. Jadi kita bersaing terus supaya bisa mendapatkan yang terbaik,” katanya.
“Karakter orang Makassar itu kalau tidak ada saingannya itu susah untuk berkembang. Jadi kalau ada saingan atau kompetitornya bisa lebih berkembang,” lanjutnya.
Di zaman now saat ini, sambung Deng Ical, kompetensi sudah menjadi sebuah keharusan, karena zaman sekarang ini zaman yang memang kompetensi itu menjadi sebuah standar utama bahkan dihampir semua lini, bukan hanya di pemerintahan bahkan di organisasi sosial pun juga kompetensi itu sudah menjadi ukuran untuk memberikan nilai tambah bagi seseorang.
Bahkan, dibeberapa perusahaan juga sudah menjadikan beberapa kompetensi teknis sebagai bagian dari lifeskill itu untuk memberikan penilaian tambahan.
“Kalau di pemarintahan sudah jamaah karena standar kompetensi itu akan menjadi ukuran untuk mendapatkan pendapatan tambahan. Artinya pergantian itu salah satu ukurannya adalah kompetensi,” tuturnya.
Sementara Kepala Badan Diklat PMI Pusat, Arifin Muh Hadi, mengapresiasi gerak cepat PMI Makassar yang terus berbenah diri untuk membangun SDM bidang kesehatan.
“Tentunya dengan adanya pelatihan dan sertifikasi ini, Makassar ini bisa menjadi kerangka acuan uji kompetensi dan sertifikasi di wilayah Sulawesi, bahkan Indonesia Timur,” ucap Arifin Muh Hadi.
Diketahui, pelaksanaan uji kompetensi dan lokakarya ini berlangsung selama tiga hari, 13 hingga 16 September 2022.
Peserta yang mengikuti ini berjumlah 15 orang, terdiri dari PMI Provinsi Papua, Papua Barat, NTT, Maluku, Maluku Utara, Sulawesi Selatan, Jawa Timur, Jawa Barat, Makassar, Bali dan Bogor. **
Baca berita lainnya Harian.news di Google News