Logo Harian.news

Diduga Dimanfaatkan Persaingan, Quraish Shihab Minta MUI Keluarkan Daftar Produk Boikot Israel

Editor : Rasdianah Kamis, 23 November 2023 09:01
Quraish Shihab. Foto: ist
Quraish Shihab. Foto: ist

HARIAN.NEWS, JAKARTA – Cendekiawan Muslim Muhammad Quraish Shihab meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan daftar produk pendukung agresi miiter Israel ke Palestina yang masuk dalam fatwa MUI. Menurut dia, hal itu perlu dilakukan guna menghindari boikot yang salah sasaran.

Ulama kharismatik itu mengaku mendapat aduan dari pengusaha yang mengalami penurunan pendapatan hingga 60 persen sejak MUI mengeluarkan fatwa Nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan Terhadap Perjuangan Palestina.

“Pada dasarnya kita harus memboikot yang jelas-jelas membantu Israel, yang tidak, kita harus berhitung dong. Apakah dia lebih rugi atau kita lebih rugi?,” ujar Quraish Shihab dalam keterangannya, dikutip dari liputan6, Kamis (23/11/2023).

Baca Juga : Mentan Amran Serius Membahas Pangan Untuk Rakyat Palestina

Hal senada juga disampaikan Pakar Sejarah Islam, Haikal Hassan. Dia mengungkapkan gerakan boikot produk Israel ini dimanfaatkan sejumlah pihak untuk persaingan dagang yang tidak sehat. Dia menduga ada pihak yang sengaja membuat daftar produk boikot tersebut secara asal.

“MUI dan pemerintah seharusnya memberikan secara jelas produk mana saja yang berkaitan dengan Israel. Hal itu agar pernyataan yang disebutkan tidak menjadi bola liar yang dimanfaatkan pihak tertentu,” kata dia.

Sementara, akademisi di bidang Hukum Indonesia, Nadirsyah Hosen membahas terkait kemungkinan gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) tersebut disusupi. Dia menjelaskan, penyusupan dapat dilakukan melalui daftar produk yang masuk daftar boikot.

Baca Juga : Deng Ical Sambut Baik Deklarasi New York yang Dukung Berdirinya Negara Palestina

Dia menyebut, sejauh ini ada dua website yang banyak dirujuk masyarakat dalam hal daftar produk yang diduga terafiliasi dengan Israel yakni Bdnaash.com dan Boycott.thewitness.news.

“Dari mana kita tahu produk tersebut mendukung Israel,?” kata Nadirsyah.
Dia lantas membahas website Bdnaash.com sebagai acuan boikot. Dalam web memang tidak menyertakan alasan dan proses verifikasi kenapa produk yang ada dikatakan mendukung Israel.

Nadirsyah menilai, minimnya data verifikasi ini dapat menjadi bola liar yang dimanfaatkan pihak tertentu.

Baca Juga : Kyai Cholil Apresiasi Respons Cepat Mentan Amran Kirim Bantuan Beras untuk Palestina

“Mulai dari persaingan bisnis menyerang kompetitor sampai potensi asal-asalan saja memasukan produk atau perusahaan tertentu tanpa alasan yang jelas,” ucapnya.

Sedangkan, website kedua menyertakan alasan dan bukti keterlibatan produk tersebut dengan Israel. Namun, bukti tersebut berdasarkan berita tahun 2000 sampai dengan 2022 dimana perusahaan tersebut mempunyai cabang di Israel.

“Apakah ini bukti mereka mendukung agresi? belum tentu dong. Namanya dagang kan boleh dimana saja,” kata Nadirsyah.

Baca Juga : 10 Ribu Ton Bantuan Beras Dikirim ke Palestima, Mentan Amran: Arahan Bapak Presiden

Baca berita lainnya Harian.news di Google News

Redaksi Harian.news menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected]

Follow Social Media Kami

KomentarAnda