Logo Harian.news

6000 Hektare Hutan Pinus Terancam Punah

Dulu Menyejukkan, Kini Malino Jadi Muram

Editor : Andi Awal Tjoheng Rabu, 14 Mei 2025 20:26
Jejak penebangan liar di Hutan Pinus TWA Malino, Gowa, Sulawesi Selatan, menunjukkan batang pohon yang ditebang menggunakan chainsaw ||handover
Jejak penebangan liar di Hutan Pinus TWA Malino, Gowa, Sulawesi Selatan, menunjukkan batang pohon yang ditebang menggunakan chainsaw ||handover

“Mereka bebas bergerak, seolah hukum ini hanya bualan. Jika aparat bungkam, kekuatan rakyat harus bangkit,” tegas Nawir.

Gowa Bisa Kehilangan Identitas Alamnya

Hilangnya pohon pinus yang membentang dari Gunung Bawakaraeng hingga Gunung Lompobattang bukan sekadar soal pemandangan.

Baca Juga : Dinas Pariwisata Gowa Siap Terlibat dalam Seminar Policy Brief Eco Bhinneka Muhammadiyah

Ini tentang identitas, sumber air, paru-paru hijau, dan daya tarik wisata yang menjadi andalan warga Gowa.

Kini, suhu Malino yang dulunya menusuk dingin tak lagi terasa. Hutan-hutan yang dulu menjadi penyaring udara kini hanya menyisakan batang-batang gundul dan tanah merah yang kering.

Bila tak ada aksi nyata, kisah Gowa yang asri hanya akan hidup dalam buku cerita anak-anak kita kelak.

Baca Juga : Warga Japing Geruduk BPN Gowa, Desak Bongkar Dugaan Mafia Tanah PT Zarindah

Saatnya Bergerak: Selamatkan Hutan Gowa Sekarang Juga

Kerusakan hutan Gowa adalah alarm bagi kita semua. Jika tidak sekarang, kapan lagi?

Gerakan penyelamatan harus datang dari semua lini—pemerintah, masyarakat, aktivis lingkungan, dan media. Jangan biarkan mafia hutan mengubah Gowa menjadi tanah tandus tanpa warisan hijau.

Baca Juga : Indosat Jembatani Konektivitas Digital di Beautiful Malino 2025

Karena jika pohon terakhir tumbang, hanya kenangan yang akan tertinggal.***

Baca berita lainnya Harian.news di Google News

Redaksi Harian.news menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected]
Halaman
Penulis : YUSRIZAL KAMARUDDIN

Follow Social Media Kami

KomentarAnda