Logo Harian.news

Hadiri Pertemuan Tahunan BI 2023, Plh Sekda Arsjad Terima Instruksi Presiden soal Pangan

Editor : Rasdianah Kamis, 30 November 2023 17:52
Plh Sekda M Arsjad menghadiri pertemuan tahunan BI 2023. Foto: dok
Plh Sekda M Arsjad menghadiri pertemuan tahunan BI 2023. Foto: dok

HARIAN.NEWS, JAKARTA – Pelaksana Harian (Plh) Sekertaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Andi Muhammad Arsjad menghadiri Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2023, di Graha Bhasvara Icchana, Jakarta, Rabu (29/11/2023).

Pertemuan Tahunan dengan tema ‘Sinergi Memperkuat Ketahanan dan Kebangkitan Ekonomi Nasional’ ini dirangkaikan dengan Penganugerahan Bank Indonesia Award 2023 serta arahan Presiden RI Joko Widodo.

Arsjad mengatakan, kegiatan ini membahas terkait kondisi ekonomi di Indonesia dengan berbagai tantangan yang dihadapi pemerintah saat ini, di tengah kondisi krisis global akibat terjadinya peperangan Ukraina dan Rusia, konflik Palestina dan Israel, serta akibat kondisi iklim yang terjadi akhir-akhir ini, serta potensi dan tantangan ekonomi Indonesia di tahun 2024 mendatang.

Baca Juga : Aksi Bagi-bagi Bantuan pada Korban Bencana dari Gibran Dibanjiri Kritikan

“Meskipun tantangan tahun depan tidak mudah dengan berbagai persoalan yang terjadi akibat adanya perang dan perubahan iklim jadi isu yang perlu diantisipasi, karena dampaknya bisa saja mempengaruhi ekonomi Indonesia dan ekonomi secara global,” ucapnya.

“Berdasarkan arahan Presiden, setiap daerah perlu melakukan upaya ketahanan pangan dan terus bersinergi dan berkolaborasi dalam mengantisipasi krisis yang terjadi secara global,” ujar Arsjad, Kamis (30/11/2023).

Arsjad menambahkan, arahan presiden itu juga disampaikan terkait dengan pertumbuhan ekonomi nasional di kisaran 5 persen, serta realisasi belanja pemerintah yang masih rendah baik yang terjadi di daerah maupun di pemerintah pusat.

Baca Juga : Banyak Calon Kepala Daerah Bertamu ke Rumah Jokowi di Solo, Cawe-cawe?

“Arahan ini akan kita laporkan ke pimpinan dalam hal ini Pak Gubernur dalam rangka pembangunan ke depan termasuk mengantisipasi kondisi yang saat ini yang sedang terjadi secara menyeluruh. Jadi pada prinsipnya pertemuan ini mengharapkan sinergi kolaborasi semua pihak dalam mengantispasi yang terjadi secara global,” ungkapnya.

Arsjad menegaskan, arahan presiden ini akan menjadi perhatian Pemerintah Provinsi dalam upaya peningkatan ketahanan pangan di Sulsel yang tentu saja telah didukung dengan hadirnya program pemerintah yang telah dicanangkan PJ Gubernur Sulsel melalui skema pengembangan budidaya tanaman pisang.

“Untuk Sulsel tentu siap tidak siap dan ini tentu akan menjadi perhatian kita dan kita sama-sama tahu, Pj Gubernur dalam upaya peningkatan ketahanan pangan kita ada skema pengembangan melalui Budidaya Pisang. Ini menjadi solusi tanaman pangan dan hortikultura, bagaimana mengatasi dampak ketahanan pangan dan kemiskinan ekstrim di Sulsel,” tegasnya.

Baca Juga : Ramai Projo Diharapkan Jadi Partai Politik

Sementara itu, Presiden RI Joko Widodo dalam arahannya mengatakan kondisi ekonomi Indonesia sedang tidak baik-baik saja karena adanya dampak konflik antar negara yang terjadi, seperti perang Ukraina dan Rusia, perang yang terjadi di Gaza, dan gejolak ekonomi global.

Menurutnya, dampak akibat peristiwa tersebut akan sangat menganggu stabilitas ekonomi negara termasuk Indonesia yang berdampak pada rantai pasok global, lonjakan harga pangan, lonjakan harga energi dan berbagai sektor lainnya.

“Dampak perang yang ada harus sama-sama kita antisipasi karena kalau sudah yang namanya perang, ini ganggunya kemana-mana. Gangguan rantai pasok global, lonjakan harga pangan,lonjakan harga energi semuanya akan berdampak. Perang ini sudah betul-betul kita rasakan dan dampaknya kemana-mana. Pemanasan global juga betul-betul kita rasakan akibatnya, produksi pangan kita sedikit menurun dan 22 negara membatasi ekspor pangan,” ungkapnya.

Baca Juga : Ketegangan Meningkat, Iran Ancam Hancurkan Israel

Jokowi juga mengatakan di tengah kondisi global yang terjadi, Indonesia patut bersyukur karena pertumbuhan ekonomi saat ini tetap stabil pada kisaran angka 5 persen lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa negara lainnya, seperti Malaysia, Amerika, Korea Selatan, dan Uni Eropa.

 

Baca berita lainnya Harian.news di Google News

Redaksi Harian.news menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi@harian.news

Follow Social Media Kami

KomentarAnda