Logo Harian.news

Kolaborasi Unhas dan Pemprov Kaltara Rancang Pembangunan Industri Sawit dan Penyusunan Peta Rawan Konflik

Editor : Redaksi II Selasa, 30 Juli 2024 16:13
Unhas dan Pemprob Kaltara menggagas kerjasama pembangunan sawit dan peta rawan konflik. (Foto: Humas Unhas)
Unhas dan Pemprob Kaltara menggagas kerjasama pembangunan sawit dan peta rawan konflik. (Foto: Humas Unhas)

HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Universitas Hasanuddin (Unhas) bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Pemprov Kaltara) akan melakukan pengembangan wilayah strategis yang kolaboratif dan inovatif.

Untuk itu, sebagai upaya awal, keduanya melakukan seminar bertajuk Studi Kelayakan Pembangunan Industri Minyak Goreng Kelapa Sawit, dan Penyusunan Peta Rawan Konflik di Provinsi Kalimantan Utara.

Pertemuan berlangsung di Ruang Rapat A, Lantai 4 Gedung Rektorat Unhas, Kampus Tamalanrea, pada Senin (29/7) pagi, serta terhubung secara virtual melalui aplikasi zoom meeting.

Baca Juga : UNHAS & BRIN Latih Petani Buat Pakan Ikan Sendiri

Dalam sambutannya, Prof. Ir. Sumbangan Baja, M.Phil., Ph.D., menjelaskan bahwa rancangan program strategis ini didasarkan pada data dan survei awal yang telah dilakukan. Ia mengapresiasi dukungan dari berbagai pihak yang membuat rancangan ini dapat dilanjutkan.

Rektor Unhas, Prof. Jamaluddin Jompa, mengungkapkan harapannya agar tim penyusun yang terdiri dari dosen-dosen ahli Unhas dapat memberikan kontribusi pemikiran yang signifikan dalam menjadikan Kalimantan Utara sebagai salah satu provinsi unggulan.

Ia menekankan bahwa Unhas tidak hanya terlibat dalam penelitian dan kajian, tetapi juga berkomitmen untuk mengantisipasi berbagai masalah dan memanfaatkan potensi besar yang ada.

Baca Juga : Bertandang ke Unhas, Menteri PPPA Arifatul Soroti Pentingnya Kampus Aman bagi Perempuan

Gubernur Kalimantan Utara, DR (HC) H. Zainal A. Paliwang, M.Hum., secara resmi membuka seminar dan menyambut baik kolaborasi ini.

Ia menekankan bahwa pembangunan industri minyak goreng kelapa sawit sejalan dengan cita-cita besar pengembangan wilayah Kaltara.

Gubernur mengungkapkan bahwa potensi minyak sawit di Kaltara mencapai jutaan ton per tahun, sehingga pembangunan pabrik minyak curah akan menjadi unggulan dan produk utama di wilayah tersebut.

Baca Juga : Hadirkan Akademisi Internasional, Unhas Sukses Gelar 2nd Doctoral International Conference 2025

Studi kelayakan pembangunan industri minyak goreng kelapa sawit di Kaltara didasarkan pada potensi lahan yang didominasi oleh komoditas kelapa sawit, yaitu sebesar 75.738,89 ton (97,51%) dalam bentuk minyak sawit mentah.

Saat ini, Kaltara hanya memiliki 20 pabrik pengolahan kelapa sawit, yang belum mampu menampung seluruh produksi, sehingga penambahan kapasitas pabrik sangat diperlukan.

Tim penyusun diharapkan dapat memberikan rekomendasi mengenai kelayakan rencana pembangunan industri ini dari berbagai aspek, yang nantinya akan digunakan sebagai pedoman pengambilan keputusan.

Baca Juga : Pengamat soal Nama Calon Komisaris Bank Sulselbar: Tak ada Pengalaman di Perbankan!

Selain itu, penyusunan Peta Rawan Konflik bertujuan untuk memperkuat fungsi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dalam pencegahan dan deteksi dini konflik di wilayah tersebut.

Kajian ini akan membantu mengidentifikasi isu-isu kritis dalam penanganan potensi konflik dan mengoptimalkan strategi pengelolaan konflik di Kalimantan Utara.

 

Baca berita lainnya Harian.news di Google News

Redaksi Harian.news menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected]

Follow Social Media Kami

KomentarAnda