Sementara itu, Dosen Pendamping Lapangan (DPL) Ahmad Syarif mengatakan pelaksanaan KKN MAs ini sebagai bentuk pengabdian masyarakat yang melibatkan mahasiswa dari PTMA seluruh Indonesia sebagai bentuk implementasi dari ilmu yang didapat pada proses perkuliahan.
“Kegiatan ini sebagai bentuk nyata mahasiswa untuk belajar, berdakwah dan bekerja dalam kegiatan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat. Mahasiswa dituntut untuk bisa berinteraksi pada masyarakat sekitar lokasi KKN,” katanya.
Dia memaparkan, pelaksanaan KKN MAs ini, ada tiga tugas pokok mahasiswa yaitu program agroteknopreneur, program pemberdayaan masyarakat dan program kemuhammadiyahan.
“Program pertama yaitu penguatan agroteknopreneur dalam mendukung industri dan pariwisata, program kedua yaitu pencegahan dan penanggulangan stunting serta program ketiga yaitu pemberdayaan cabang dan ranting Muhammadiyah,” papar Ahmad selaku DPL Desa Laiya dan Desa Labuaja, Kecamatan Cenrana, Maros.
Perlu diketahui, Unismuh Makassar sebagai tuan rumah pada pelaksanaan KKN MAs Tahun 2022. Kegiatan ini melibatkan 45 PTMA se-Indonesia yang dipusatkan di kabupaten Takalar, Maros dan Gowa.
“Khusus untuk Kabupaten Maros, sebanyak 241 mahasiswa yang ditempatkan di 23 desa yang tersebar di 7 kecamatan di Kabupaten Maros. Selama kurang lebih 40 hari sejak 4 Agustus hingga 12 September kedepan mereka akan berada di lokasi masing-masing,” paparnya.
Baca Juga : KKN 114 Unhas Bawa Program Cerdas ke Tengah Warga Majjelling
Dia berharap, kehadiran mahasiswa di tengah-tengah masyarakat setidaknya bisa membantu memecahkan masalah yang saat ini terjadi di masyarakat.
“Selain sebagai bentuk pengabdian masyarakat, KKN MAs ini juga sebagai ajang silaturahmi dengan teman mahasiswa dari kampus Muhammadiyah Aisyiah seluruh Indonesia,” tegas Ahmad yang juga Dosen Prodi Ilmu Komunikasi di Unismuh Makassar. ***
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
