Logo Harian.news

OJK: Sektor Keuangan Sulampua Tetap Tangguh di Tengah Tekanan Global

Editor : Gita Selasa, 29 April 2025 20:09
OJK berupaya memperkuat dan mengembangkan sektor BPR dan BPRS. Ilustrasi: ist
OJK berupaya memperkuat dan mengembangkan sektor BPR dan BPRS. Ilustrasi: ist

HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat menilai kinerja sektor jasa keuangan di wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua) tetap menunjukkan ketangguhan di tengah tekanan global yang meningkat.

Ketahanan ini turut menopang pertumbuhan ekonomi regional secara berkelanjutan. Tekanan eksternal tersebut tercermin dari revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi global oleh OECD yang menurunkan target PDB dunia menjadi 3,1 persen pada 2025 dan 3 persen pada 2026 akibat ketidakpastian kebijakan, hambatan perdagangan, dan risiko geopolitik yang membayangi.

Menurut Kepala OJK Sulselbar, Moch. Muchlasin, di tengah dinamika global yang menantang, sektor jasa keuangan di Sulampua berhasil beradaptasi dan tetap tumbuh positif.

Baca Juga : Melek Finansial Meningkat, Warga RI Kian Cakap Kelola Uang di 2025

“Sektor ini tidak hanya menjaga stabilitas, tetapi juga aktif mendorong pembiayaan produktif, memperluas inklusi keuangan, serta memperkuat ketahanan ekonomi daerah,” ujar Muchlasin dalam keterangannya, Senin (28/4/2025).

Ia menambahkan bahwa kinerja intermediasi perbankan tetap solid, tercermin dari pertumbuhan kredit sebesar 7,05 persen (yoy) dan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 3,86 persen (yoy) per Februari 2025.

Kondisi ini menunjukkan fungsi intermediasi perbankan di Sulampua berjalan optimal, dengan rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) mencapai 130,54 persen.

Baca Juga : Laba BTPN Syariah Melesat 18 Persen di Kuartal Pertama 2025

Tingginya LDR menunjukkan bahwa sebagian besar pembiayaan yang disalurkan bersumber dari pendanaan luar daerah, mencerminkan kepercayaan pelaku industri keuangan nasional terhadap prospek ekonomi Sulampua.

“Meskipun LDR tinggi, tingkat kredit bermasalah atau NPL tetap terjaga di angka 2,45 persen,” jelas Muchlasin.

 

Baca Juga : SNLIK 2025 Libatkan 10.800 Responden, OJK Gunakan Metode Sampling Ketat di 34 Provinsi

Baca berita lainnya Harian.news di Google News

Redaksi Harian.news menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected]

Follow Social Media Kami

KomentarAnda