HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Kehadiran “Pak Ogah” di sekitar kawasan Patung Badik, Makassar, menjadi sorotan warga. Para pengendara jalan yang melintasi area ini mengeluhkan keberadaan mereka yang dianggap mengganggu kelancaran lalu lintas dan membahayakan keselamatan.
Pak Ogah merupakan sebutan bagi orang yang mengatur lalu lintas di jalanan dengan imbalan uang. Meski kehadirannya untuk membantu memperlancar lalu lintas, namun tak sedikit yang mengeluhkan kehadirannya. Sebelumnya harian.news juga sempat menampung keluhan masyarakat terkait aktivitas Pak Ogah di Makassar yang justru menjadi biang kemacetan.
Ditemui random di dekat lokasi, salah satu pengendara berstatus mahasiswa, Ilham (16), yang setiap hari melintas di kawasan tersebut, mengetakan sangat terganggu dengan keberadaan Pak Ogah yang sering agak memaksa meminta uang.
Baca Juga : Mencari Nafkah di Ujung Ketidakpastian
“Mereka berdiri di tengah jalan, padahal sebenernya itu sangat menggangu bagi kita yang ingin lewat, bahkan mereka bukan hanya satu orang tapi kadang sampai 3 orang atau pun lebih,” ujar Ilham, Kamis (16/1/2025).
“Kalau kita tidak memberi uang, kadang mereka bisa memandang kita dengan tidak ramah, bahkan pernah ada yang mengetuk spion motor saya,” keluhnya.
Keluhan serupa juga disampaikan oleh Anita (35), pengendara lainnya yang seorang pengendara mobil. Ia mengatakan bahwa tindakan para Pak Ogah kerap memperlambat arus lalu lintas, terutama saat jam sibuk.
Baca Juga : Pak Ogah Kembali Dikeluhkan, Warga: Biang Kemacetan di Perbatasan Gowa-Makassar
“Terkadang mereka mengarahkan kendaraan dengan cara yang tidak benar, ini malah bikin macet dan rawan kecelakaan. Seharusnya, di lokasi itu ada petugas lalu lintas yang mengatur, bukan mereka,” tegasnya.
Fenomena Pak Ogah ini menjadi perhatian khusus karena semakin banyak warga yang merasa tidak nyaman melintasi kawasan sekitaran Patung Badik.
Beberapa pengendara bahkan mengaku terpaksa memberikan uang untuk mencegah mendapat perlakuan buruk dari mereka.
Baca Juga : Kesal Pak Ogah Jadi Biang Kemacetan, Warga: Dia yang Punya Jalanan, Bukan Pemerintah!
“Kita seperti dipaksa memberi uang. Kalau tidak, ya siap-siap saja dapat tatapan tajam dari mereka,” kata Zainal (55), pengendara lainnya.
Penggunan jalan ini berharap pihak berwenang segera mengambil tindakan tegas untuk menertibkan para Pak Ogah di kawasan tersebut.
PENULIS: MAGFIRATUL ADAWIYAH
Baca Juga : Marak Pak Ogah di Titik U-turn Makassar, Dishub Siapkan Formasi Personel Jaga
Baca berita lainnya Harian.news di Google News