Peluncuran edisi terbaru Lipa Sabbe tahun ini hadir dengan ragam warna dan varian motif, menyasar kalangan menengah atas yang sadar akan nilai budaya sekaligus estetika tinggi.
RKN menyebut pemesan Lipa Sabbe rata-rata datang dari tokoh masyarakat, pejabat, dan pecinta kain tradisional.
“Momentum Harkitnas tahun ini kami jadikan titik kebangkitan Lipa Sabbe sebagai ikon ekonomi budaya. Kain ini tetap menjadi simbol prestise, karena kualitasnya tidak bisa dibantah, dan tentu saja harganya pun premium,” pungkasnya.
Baca Juga : Telkomsel dan Kisah Inspiratif Pelaku UMKM yang Kian Eksis di Era Digital
Dengan semangat lokalitas yang dibungkus inovasi dan strategi pemberdayaan perempuan, Rismawaty Kadir Nyampa membuktikan bahwa tradisi tak harus tinggal di masa lalu — ia bisa menjadi masa depan yang gemilang. ***
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
