Logo Harian.news

RUU TNI Bikin Gaduh, Wasekjen PB HMI: Masyarakat Tak Akan Diam!

Editor : Andi Awal Tjoheng Senin, 17 Maret 2025 00:16
Wakil Sekretaris Jenderal Politik dan Demokrasi PB HMI, Maulana Taslam ||handover
Wakil Sekretaris Jenderal Politik dan Demokrasi PB HMI, Maulana Taslam ||handover

HARIAN.NEWS, JAKARTA – Rancangan Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (RUU TNI) yang tengah dibahas di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mendapat penolakan keras dari Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI).

Mereka menilai sejumlah ketentuan dalam RUU TNI ini berpotensi membawa Indonesia kembali ke era militerisme seperti pada masa Orde Baru.

Wakil Sekretaris Jenderal Politik dan Demokrasi PB HMI, Maulana Taslam, menegaskan bahwa salah satu poin dalam RUU TNI yang memungkinkan anggota TNI menduduki jabatan di pemerintahan sipil menjadi perhatian utama.

Baca Juga : HMI dan Warga Sambut Baik Pembangunan Pabrik Porang di Sinjai

Menurutnya, hal ini bisa membuka peluang penyalahgunaan kekuasaan dan melemahkan demokrasi yang telah dibangun sejak reformasi.

“Kami mempertanyakan urgensi pasal yang mengizinkan anggota TNI mengisi jabatan sipil. Jika logika ini dibalik, apakah masyarakat sipil juga diperbolehkan masuk ke dalam struktur militer? Ini menjadi pertanyaan besar bagi demokrasi kita,” ujar Taslam dalam keterangannya.

PB HMI mengkhawatirkan bahwa pengesahan RUU TNI ini akan membuat militer kembali memiliki peran dominan dalam kehidupan politik dan pemerintahan. Hal ini dinilai bertentangan dengan semangat reformasi yang telah membatasi keterlibatan militer dalam urusan sipil.

Baca Juga : Polemik Revisi UU TNI

Selain itu, PB HMI juga menyoroti lemahnya mekanisme pengawasan terhadap militer dalam RUU tersebut. Mereka menilai bahwa tanpa pengawasan yang ketat, potensi penyalahgunaan wewenang akan semakin besar dan bisa mengancam supremasi sipil dalam pemerintahan.

Atas dasar itu, PB HMI menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat, mahasiswa, dan organisasi sipil untuk bersikap kritis terhadap RUU ini. Mereka menegaskan pentingnya menjaga demokrasi dari ancaman otoritarianisme yang dapat merusak tatanan negara yang telah diperjuangkan sejak reformasi.

“Kita harus bersatu memastikan bahwa setiap kebijakan yang diambil pemerintah tidak mengorbankan kebebasan dan demokrasi yang telah kita bangun bersama,” tambah Taslam.

Baca Juga : Koalisi Makassar Tolak RUU TNI, Tegaskan Ancaman Dwifungsi

Baca berita lainnya Harian.news di Google News

Redaksi Harian.news menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected]
Halaman

Follow Social Media Kami

KomentarAnda