Logo Harian.news

Syarat Pertukaran Sandera, Kabinet Israel Setuju Gencatan Senjata Sementara dengan Hamas

Editor : Rasdianah Rabu, 22 November 2023 11:59
Syarat Pertukaran Sandera, Kabinet Israel Setuju Gencatan Senjata Sementara dengan Hamas

HARIAN.NEWS, – Kabinet Israel memilih sepakat untuk melakukan gencatan senjata sementara dengan Hamas. Keputusan ini diambil setelah kabinet Israel melakukan pertemuan selama enam jam di Tel Aviv yang berakhir pada Rabu (22/11/2023) dini hari.

Kesepakatan ini akan melibatkan pertukaran sandera yang ditahan oleh Hamas dengan tahanan Palestina di penjara-penjara Israel.

Sebuah pernyataan dari Kantor Perdana Menteri yang dikutip harian.news dari republika, mengatakan, 50 perempuan dan anak-anak akan dibebaskan selama empat hari.

Baca Juga : Mentan Amran Serius Membahas Pangan Untuk Rakyat Palestina

Selama durasi itu pun akan ada jeda dalam pertempuran. Untuk setiap tambahan 10 sandera yang dibebaskan, jeda akan diperpanjang satu hari lagi. Dalam keterangan tersebut tidak menyebutkan pembebasan tahanan Palestina sebagai imbalannya.

Laporan di media Israel mengatakan, bahwa hanya tiga menteri yang berasal dari partai sayap kanan Otzma Yehudit menentang kesepakatan tersebut.

Religious Zionism yang mengatakan akan memberikan suara menentang dilaporkan mendukung kesepakatan tersebut pada akhirnya.

Baca Juga : Deng Ical Sambut Baik Deklarasi New York yang Dukung Berdirinya Negara Palestina

Menurut seorang pejabat senior Israel, rencana tersebut akan membuat Hamas membebaskan 30 anak-anak yang diculik, delapan ibu, dan 12 perempuan selama gencatan senjata empat hari.

Dia menyatakan, semua cabang dinas keamanan Israel, mulai dari IDF, Shin Bet, dan Mossad mendukung rencana kesepakatan tersebut.

Pejabat tersebut mengatakan dikutip dari Haaretz, bahwa perjanjian tersebut hanya untuk warga Israel yang masih hidup. Hamas dapat membebaskan warga asing pada saat yang sama, sesuai dengan kesepakatan yang dicapai dengan negara-negara tersebut.

Baca Juga : Kyai Cholil Apresiasi Respons Cepat Mentan Amran Kirim Bantuan Beras untuk Palestina

Kesepakatan antara Israel dan Hamas yang dimediasi oleh Qatar dengan keterlibatan besar AS, menurut pejabat AS, memang disusun untuk memberikan insentif bagi pembebasan yang berusia di atas 50 tahun.

Kesepakatan tersebut kini disusun untuk perempuan dan anak-anak pada tahap pertama, namun dengan harapan akan adanya pembebasan lebih lanjut.

“Tujuan yang jelas adalah untuk membawa pulang semua sandera ke keluarga mereka,” ujarnya.

Baca Juga : 10 Ribu Ton Bantuan Beras Dikirim ke Palestima, Mentan Amran: Arahan Bapak Presiden

Pada awal pertemuan kabinet Israel yang beranggotakan 38 orang, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menetapkan bahwa perjanjian tersebut mencakup kunjungan Palang Merah menemui sandera yang belum dibebaskan, serta pasokan obat-obatan. Netanyahu juga menegaskan bahwa gencatan senjata tidak berarti mengakhiri kampanye Israel di Gaza.

“Kami tidak akan menghentikan perang setelah gencatan senjata,” kata Netanyahu.

Menurut Netanyahu, tuduhan gencatan senjata selamanya hanya omong kosong.

“Saya ingin memperjelasnya, kita sedang berperang, dan kita akan melanjutkan perang sampai kita mencapai semua tujuan kita: melenyapkan Hamas, memulangkan semua sandera dan orang hilang, dan menjamin bahwa tidak akan ada ancaman terhadap Israel di Gaza,” katanya.

Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mengatakan dalam pembukaan pertemuan itu, bahwa garis besar kesepakatan tersebut sulit dan menyakitkan.

“Namun ini adalah kesepakatan yang tepat,” ujarnya.

Baca berita lainnya Harian.news di Google News

Redaksi Harian.news menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected]

Follow Social Media Kami

KomentarAnda