Ada dua hal yang Saya catat dalam perhelatan pemilihan kepala daerah di Kabupaten Gowa tahun 2024 dan merupakan catatan penting yang akan terus dikenang serta menjadi sejarah.
Pertama, dua pasangan calon yang akan maju, sama-sama diwakili oleh perempuan. Satu perempuan menjadi calon kepala daerah, satunya lagi calon wakil kepala daerah. Dua-duanya pernah dan masih duduk sebagai wakil rakyat. Sama sama punya pengalaman legislatif.
Sementara Amir Uskara calon kepala daerah, sudah cukup lama jadi anggota parlemen. Mulai dari daerah kabupaten, provinsi hingga hingga ke DPR dalam kurun waktu hampir 3 dasawarsa.
Baca Juga : Tim Hati Damai Usung Konsolidasi Riang Gembira untuk Paslon Husniah-Darmawangsyah
Sementara Darmawangsyah Muin juga punya pengalaman di legislatif meskipun relatif baru dibanding Amir Uskara.
Kedua pasangan ini, masing masing punya “daya jual” dan hal menarik untuk diperbincangkan khususnya dalam hal kepemimpinan.
Tapi tulisan ini, fokus pada bagaimana kiprah Amir Uskara dan pasangannya calon wakil kepala daerah yaitu Irmawati Haeruddin. Amir Uskara dari sisi usia dan pengalaman sudah cukup matang. Amir Uskara beberapa bulan mendatang berusia 58 tahun. Orangnya energik dan murah senyum, santun dan sederhana, baik tutur kata maupun sikapnya. Sehingga banyak orang yang mengagumi.
Baca Juga : Besok, Komunitas Pagandeng Deklarasi Dukungan untuk Paslon Hati Damai
Sifat sosial yang dimilikinya bukanlah dilatari oleh adanya kepentingan atau hajat tertentu. Namun itu sudah menjadi karakter dan pembawaan dirinya. Itu bukanlah kamuflase.
Gowa Harus Sejahtera Rakyatnya
Amir Uskara, dalam pidato politiknya pada deklarasi pencalonannya sebelum mendaftar di Komisi Pemilihan Umum daerah Kabupaten Gowa mengatakan 3 hal penting.
Pertama, memimpin Gowa bukanlah untuk kepentingan pribadi atau kelompok. Obsesi memimpin Kabupaten Gowa untuk menjadikan Gowa lebih maju, lebih berkembang, mampu bersaing dengan daerah lain. Gowa tidak sekadar menjadi penyangga Kota Makassar tetapi justru menjadi sumber dari kebutuhan masyarakatnya.
Baca Juga : Hamka B Kady Instruksikan Tim Bergerak Masif untuk Paslon Hati Damai
Kedua, membawa rakyat menjadi sejahtera tanpa membebani berbagai kewajiban yang sesungguhnya bisa disubsidi oleh pemerintah. Rakyat tidak boleh “diperas” untuk membangun daerah, tapi justru rakyat merasakan hadirnya pemerintahan untuk membahagiakan rakyat dan ketiga, kepemimpinan dalam pemerintahan seyogyanya menjadi teladan, di mana rakyat mencintai pemimpinnya dan pemimpin menyayangi serta memperjuangkan kebutuhan dan kepentingan rakyat.
Itu pikiran Amir Uskara dalam membawa rakyat Gowa merasakan kemakmuran yang dihadirkan oleh sebuah pemerintahan. Bagi Amir Uskara pemerintahan adalah institusi yang harus dipercaya rakyat untuk mengelola, menata serta mengatur rakyat sedemikian rupa, pada saat yang sama rakyat mendapatkan keberkahan dengan hadirnya pemerintahan yang baik.
Upaya untuk menyejahterakan rakyat tersebut harus diwujudkan dengan pelbagai kebijakan dan program yang berpihak kepada rakyat. Rakyat harus dilibatkan dalam perencanaan hingga pengambilan keputusan. Transparansi menjadi bagian yang amat krusial untuk diterapkan, agar rakyat tahu apa yang dikerjakan oleh pemerintahannya, sehingga rakyat mengerti dan pemerintahan bertanggung jawab atas amanah kedaulatan yang diberikan oleh rakyat.
Komitmen Amir Uskara
Baca Juga : Bertemu Dua Jam Setengah, Bismillah Nyatakan Dukung Paslon Hati Damai
Tidak perlu disangsikan sosok Amir Uskara dalam memimpin. Amir Uskara adalah salah seorang tokoh Sulawesi Selatan yang berkiprah di tingkat nasional tanpa cacat. Dia bisa beradaptasi dengan dinamika lingkungan politik yang bergerak begitu cepat. Dia mampu mengambil sikap tegas dalam memperjuangkan dan mempertahankan prinsip prinsip yang dianutnya, disisi lain, dia juga bisa menyesuaikan dengan perkembangan keadaan yang bisa berubah begitu cepat.
Di samping keluwesan dalam pergaulan sehingga dapat diterima oleh semua pihak. Bahkan secara personal Amir Uskara punya kedekatan tersendiri dengan Presiden Joko widodo dalam kurun waktu satu dasawarsa terakhir. Menunjukkan betapa kualitas dan keunggulan pikiran politik Amir Usakara di tengah percaturan kekuasaan yang nyaris tak bisa diprediksi.
Oleh karena itu, rakyat Gowa telah punya referensi siapa sosok pemimpin yang layak diberi amanah. Siapa pemimpin yang memang tumbuh dari bawah. Membangun karier politik tanpa didongkrak oleh kekuasaan tertentu. Kemudian Amir Uskara telah terasah dari bawah. Bukan dia dapat secara instan. Amir Uskara punya keyakinan bahwa semua yang telah digariskan Tuhan pada akhirnya itulah yang akan menjadi kenyataan.
*Pemerhati Kepemerintahan dan Demokrasi
Baca berita lainnya Harian.news di Google News