Oleh: IGA Kumarimurti Diwia
(Wartawan Sertifikasi Utama di LPDS)
HARIAN.NEWS – Ungkapan “tuhan tidak tidur” tidak bermaksud mengajari apalagi menggurui. Sebuah pemahaman sederhana, tuhan ada dan semua yang terjadi dimuka bumi atas kehendakNya. Daun yang jatuhpun tidak akan terjadi jika bukan karena kuasaNya.
Tuhan adalah Dzat yang maha hidup yang mempunyai seluruh hakekat kehidupan sempurna. Tidak ngantuk dan tidak tidur. Tidak ada kuasa atas mahluk selain kuasaNya.
Baca Juga : Dakwah Kontroversi Menyisakan Pembelajaran
Terkait seorang teman wartawan di medsos panjang lebar mengomentari reputasi seorang wartawati (EY) yang dianggap meresahkan nara sumber, meminta diberi ongkos transportasi setelah wawancara. Gambar dan beritanya dibagikan ke laman berita online, HeraldSulsel.id (4/5).
Gambar wartawati sedang wawancara dengan nara sumber. Herald
Tidak ada yang salah atas upaya menaikkan kewaspadaan dan viewer atau subcriber (pengikut). Jiwa seorang penulis perempuan meronta merasa ada hal yang tidak adil sedang dialami teman seprofesi yang dianggap tidak kompeten dan tidak layak caranya mendapatkan rezeki.
Baca Juga : Katakan Tidak untuk Politik Transaksional pada Pemilu 2024
Apakah tuhan hanya berpihak pada orang yang telah memiliki sertifikasi (uji kompetensi wartawan) saja, bagaimana dengan yang hanya bermodal kartu pers dan memadai dibidangnya dalam mengais rezeki.
Mengapa terkesan, mengesampingkan orang lain dengan segala keterbatasan dan menganggap mereka layak diperangi. Bagaimana dengan orang yang mencari popularitas dari pemberitaan ini.
Sudut pandang atau POV (point of view) yang bagaimana dasarnya.
Kalau dianalogikan seakan kita mentertawakan pengemis dan orang termarginalkan. Apa yang sudah dan pernah dilakukan pada bangsa dan negeri ini. Adakah terbersit upaya bagaimana mengentaskan persoalan bangsa dari kemiskinan ekstrem yang dicanangkan pemerintah melalui berbagai bantuan langsung. Dengan menyebarkan berita yang tidak berpihak sudahkah mempunyai solusi meminimalisir persoalan.
Semua kembali pada individu masing-masing. Yang mau berbagi silahkan, yang tidak mau berbagi tidak apa-apa. Jangan mencari kambing putih apalagi kambing hitam. Walaupun sepanjang hidup kita hanya memiliki “prasangka” berprasangka baiklah. Tanpa menolak yang negatif dan tanpa melekat pada yang positif. Semua hal buruk dan hal baik bisa terjadi pada siapapun.
IGA.K
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
