HARIAN.NEWS, – Menyusul Kolombia dan Cile, pemerintah Honduras akhirnya juga menarik duta besarnya dari Israel. Honduras resmi menarik duta besarnya dari Tel Aviv sebagai buntut dari situasi kemanusiaan di Jalur Gaza yang tengah digempur Israel.
“Di tengah situasi kemanusiaan parah yang diderita masyarakat sipil Palestina di Jalur Gaza, maka pemerintahan Presiden Xiomara Castro memutuskan untuk segera memanggil Duta Besar Republik Honduras di Israel, Roberto Martinez, untuk berkonsultasi di Ibu Kota Tegucigalpa,” kata Menteri Luar Negeri Honduras, Enrique Reina, di akun X miliknya, dilansir Reuters dari kumparan, Sabtu (4/11/2023).
Untuk diketahuo, di awal pekan ini, sejumlah negara di sekitar Honduras juga telah melakukan langkah serupa. Presiden Cile, Gabriel Boric, dan Presiden Kolombia, Gustavo Petro, juga sudah memanggil duta besar mereka untuk Israel untuk membahas situasi di Gaza.
Baca Juga : Deng Ical Sambut Baik Deklarasi New York yang Dukung Berdirinya Negara Palestina
Sementara itu, Bolivia melakukan langkah yang lebih maju dengan memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel.
Dilansir Middle East Eye, Kementerian Luar Negeri Palestina mengapresiasi keputusan Honduras untuk menarik duta besarnya dari Israel dan membahas genosida yang sedang terjadi di Jalur Gaza. Apalagi kependudukan terhadap rakyat Palestina ini dianggap sebagai pelanggaran serius terhadap hukum kemanusiaan internasional.
Keputusan ini, menurut Palestina, mencerminkan tanggung jawab tinggi Honduras sebagai salah satu anggota komunitas internasional. Langkah ini adalah langkah nyata untuk menghentikan agresi yang sedang berlangsung terhadap rakyat Palestina dan mendukung hak-hak rakyat Palestina untuk tetap hidup dan bebas.
Baca Juga : Kyai Cholil Apresiasi Respons Cepat Mentan Amran Kirim Bantuan Beras untuk Palestina
Baca berita lainnya Harian.news di Google News