Logo Harian.news

Indonesia Dapat Tambahan 20 Ribu Kuota Haji 2024, ini Rinciannya

Editor : Rasdianah Kamis, 14 Maret 2024 08:26
Menag, Yaqut Cholil Qoumas .Foto:instagram@gusyaqut
Menag, Yaqut Cholil Qoumas .Foto:instagram@gusyaqut

HARIAN.NEWS, JAKARTA – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut menyebutkan Indonesia mendapatkan kuota tambahan sebesar 20 ribu untuk jemaah haji reguler dan khusus.

“Besaran kuota tambahan telah ditetapkan pemerintah Kerajaan Arab Saudi sejumlah 20 ribu jemaah dengan distribusi alokasi kuota sebesar 10 ribu untuk haji reguler atau 50 persen, dan 10 ribu untuk jemaah haji khusus 50 persen,” ujar Gus Yaqut di Gedung DPR, Senayan, Rabu (13/3/2024), dikutip dari kumparan, Kamis.

Dengan tambahan ini, artinya besaran kuota Haji Indonesia di tahun 2024/1445 H berubah menjadi 213.320 untuk jemaah reguler, dan 27.680 jemaah khusus.

Baca Juga : Menag-Menteri Haji Saudi Bahas Persiapan Haji 2025, Indonesia Dapat Kuota Berapa?

Dia menuturkan pemerintah mempertimbangkan pembagian penambahan kuota haji menjadi dua kloter untuk menjaga kenyamanan dan keamanan jemaah. Salah satu yang jadi pertimbangan adalah soal daya tampung asrama haji yang terbatas.

“Daya tampung asrama embarkasi kapasitas belum memadai untuk menampung jumlah jemaah yang cukup besar setiap harinya. Kekurangan daya tampung seperti di asrama haji Bekasi saat ini daya tampung sebesar 1.782 tempat tidur atau maksimal 4 kloter per hari begitu juga kapasitas asrama haji Batang, Pondok Gede Solo dan Surabaya,” ucap Gus Yaqut.

“Apabila kuota haji reguler bertambah cukup besar akan menambah jumlah kloter setiap harinya sehingga berpotensi kesulitan dalam sirkulasi keluar masuk jemaah haji di asrama haji akibat kelebihan kapasitas,” tambahnya.

Baca Juga : Layanan Haji Dianggap tak Maksimal, PPP Beberkan Alasannya

Selain itu, kata dia, pemerintah juga mempertimbangkan keterbatasan akomodasi di Madinah.

“Pada kedatangan gelombang satu di Madina apabila kuota haji reguler bertambah cukup banyak dengan kondisi jumlah hotel di wilayah Jazirah tidak bertambah sementara di luar Jazirah banyak terjadi pembongkaran hotel, maka ini berpotensi menyulitkan sirkulasi penempatan jemaah di Madina,” tandasnya.

Baca berita lainnya Harian.news di Google News

Redaksi Harian.news menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected]

Follow Social Media Kami

KomentarAnda