HARIAN.NEWS, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat suara mengenai lonjakan atau ledakan suara PSI di real count KPU. Jokowi meminta anomali pada partai yang dipimpin anak bungsunya itu, Kaesang Pangarep, ditanyakan ke partai dan kepada penyelenggara pemilu.
“Itu urusan partai. Tanyakan ke partai. Tanyakan ke KPU,” kata Jokowi kepada wartawan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, dikutip dari kumparan, Senin (4/3/2024).
PSI masih jadi sorotan karena suaranya menunjukkan kenaikan yang menonjol beberapa hari ke belakang. Salah satu isu yang mencuat adalah suara PSI besar karena diduga ditukar dengan suara tidak sah di TPS tertentu.
Baca Juga : Klaim Lihat Langsung Ijazah Jokowi di Solo, Budi Arie: Asli
Dari sejumlah quick count lembaga survei, suara PSI mentok di angka 2,6 persen. Namun di Sirekap KPU, suaranya dalam 2 hari belakang menanjak, hingga Senin (4/3) pukul 10.00 WIB, suara PSI di angka 3,13 persen.
Kabar berpindahnya suara PSI dari suara tidak sah di TPS muncul di lini masa X. kumparan lalu menelusuri informasi itu dengan mencocokkan data yang tersedia di Sirekap KPU.
Perpindahan suara itu ternyata terjadi di beberapa TPS. Pertama di TPS 004 Bulakan Cibeber, Cilegon Banten. Dari data Sirekap, suara PSI tertulis punya 69 suara, sedangkan suara tidak sah 1.
Baca Juga : Selamat Hari Santri Nasional 2025
Namun, dilihat lagi dari foto C.Hasil yang diunggah di Sirekap kondisi berbeda terlihat. Dalam foto C.Hasil suara PSI tertulis 1 suara, sedangkan suara tidak sah 69.
Kedua, terjadi di TPS 009, Bendoharjo, Gabus, Gerobogan, Jateng. Suara PSI dalam sistem Sirekap KPU tertulis 50 suara. Lalu, suara tidak sah 2.
Setelah ditelusuri di foto C.Hasil, suara PSI tertera 2 suara, sedangkan suara tidak sah di foto C.Hasil mencapai 50 suara.
Baca Juga : Jokowi Hadir di Dies Natalis, Rektor UGM: Kebanggaan Fakultas
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
