HARIAN.NEWS – Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, dalam wawancara dengan CNN, mengatakan pihaknya akan menghentikan pasokan senjata jika Israel melancarkan serangan ke Rafah.
“Kami tidak akan memasok senjata dan peluru artileri,” kata Biden dikutip dari AP News melalui kumparan, Kamis (9/5/2024).
Biden menegaskan Israel perlu berbuat lebih banyak untuk melindungi kehidupan warga sipil di Gaza.
Baca Juga : Tarif 19 Persen dengan Berbagai Syarat dari As
Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) juga menghentikan pengiriman bom ke Israel sejak pekan lalu. Keputusan itu diambil lantaran AS khawatir atas rencana Israel menginvasi Rafah.
Keterangan itu disampaikan seorang pejabat Amerika Serikat (AS) pada Selasa (7/5/2024). Pejabat itu meminta namanya disamarkan. Namun dia adalah pejabat senior di pemerintahan Joe Biden.
“Kami menghentikan satu pengiriman senjata pada pekan lalu,” kata pejabat senior itu seperti dikutip dari AFP.
“Itu terdiri dari 907 kg bom dan 226 kg bom,” sambung dia.
Baca Juga : Amerika Serikat Serang Iran, Donald Trump Jadi Sorotan
Menurut dia, AS cemas bom itu akan dipakai untuk menyerang wilayah padat penduduk. Rafah, yang ditargetkan Israel, menampung kurang lebih satu juta pengungsi di Gaza.
Secara historis, AS adalah pendonor senjata terbesar bagi Israel. Akan tetapi pada April 2024, Biden memutuskan meninjau kembali bantuan persenjataan ke Israel.
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
