HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Kisruh murid SMAN 17 Makassar yang terancam tak bisa mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) kini menemui titik terang.
Ratusan murid yang sempat melakukan aksi mogok belajar secara serentak pun sudah bisa kembali terdaftar dalam data base Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) di Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan (BPPP).
Keberhasilan ini tak lepas dari upaya yang dilakukan oleh Anggota DPR RI dari Komisi I sekaligus mantan Wakil Wali Kota Makassar periode 2015-2019 Syamsu Rizal MI yang berhasil melakukan komunikasi dan koordinasi ke tingkat pusat.
Baca Juga : Fraksi PKB DPR RI Terima Kunjungan Edukatif dari SMP Islam Athirah Makassar
Berita gembira murid putih abu-abu ini diumumkan oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMAN 17 Makassar Abdul Aziz yang mendapatkan berita kalau para muridnya sudah bisa kembali didaftarkan ulang di aplikasi PDSS.
“Terima Kasih banyak bantuanta (Deng Ical) sehingga data siswa kami (SMAN 17 Makassar) dapat terkirim ke pangkalan data (PDSS) Dikti,” pesan obrolan Abdul Aziz via WhatsAppnya dikutip, Sabtu (8/2/2025).
Abdul Aziz mengkonfirmasi bahwa ratusan murid didiknya itu sudah terdata sebagai peserta SNBP yang sebelumnya tidak berhasil terdata di aplikasi yang disediakan oleh BPPP tersebut.
Baca Juga : Deng Ical Tegaskan, IWO Harus Menjadi Pilar Pers Nasional yang Mencerahkan
“Sehingga 145 siswa yang akan mengikuti jalur SNBP (Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi) dapat kami kirim setelah panitia SNBP membuka akses, sebelumnya per 31 Januari 2025 tertutup,” akunya.
“Kami sama sekali tidak bisa mengakses, sekali pun dibuka 2 kali, sekali lagi terima kasih banyak bantuanta, kami doakan sehatki dan sukses selalu Deng,” tambahnya.
Diketahui, ada sekitar 145 SMA/SMK termasuk SMAN 17 Makassar (unggulan) dan hampir seribu orang murid lingkup Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel terancam tak bisa ikutan SNBP karena keterlambatan finalisasi PDSS yang dilakukan oleh banyak sekolah.
Baca Juga : Di Masa Reses, Deng Ical Ajak UMKM Tetap Tangguh Hadapi Ketidakpastian Ekonomi
PENULIS: MUH YUSUF YAHYA
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
