HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Pemerintah Kota Makassar berencana mewajibkan mata pelajaran (mapel) Bahasa Asing masuk dalam kurikulum sekolah dasar (SD).
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan kebijakan ini bertujuan membentuk sumber daya manusia (SDM) yang mampu bersaing di tingkat global.
“Bahasa Inggris wajib. Selain itu, ada bahasa pilihan seperti Mandarin atau Jepang, tergantung minat anak-anak,” kata Munafri, Kamis (27/3/2025).
Baca Juga : Benahi Sikap Aparat, Munafri Minta Petugas Dishub Jadi Pelayan Publik, Bukan Preman Jalanan
Ia juga menekankan pentingnya Bahasa Arab dalam pendidikan dasar. Menurutnya, mayoritas penduduk Makassar yang beragama Islam serta peluang kerja di negara-negara Arab seharusnya menjadi alasan kuat bagi anak-anak untuk menguasai bahasa tersebut.
“Jangan sampai kita hanya menempati posisi rendah di negara-negara Arab, sementara tenaga kerja India justru banyak mengisi posisi menengah dan tinggi. Kenapa anak-anak kita tidak belajar Bahasa Arab?” ungkapnya.
Untuk mendukung kebijakan ini, Munafri akan menggandeng Konsulat Jenderal (Konjen) Australia dan Jepang guna menghadirkan tenaga pengajar bahasa asing. Selain itu, ia juga berencana mengadakan pelatihan bahasa asing bagi aparatur sipil negara (ASN) dengan leading sector di Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker).
Baca Juga : Wali Kota Makassar Ajak PT SMI Bangun Stadion dan Dorong Infrastruktur Strategis Kota
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Andi Bukti Djufrie, mengonfirmasi bahwa Wali Kota telah meminta agar Bahasa Inggris masuk dalam kurikulum SD, dengan tambahan Bahasa Arab.
“Makassar memiliki sekitar 70 persen penduduk Muslim, sehingga Bahasa Arab juga penting untuk diajarkan. Bursa kerja di negara-negara Arab sangat terbuka, tapi kapasitas bahasa kita masih kurang,” ujar Andi Bukti.
Ia menambahkan, kebijakan ini akan diterapkan secara bertahap untuk memastikan anak-anak di Makassar memiliki keunggulan kompetitif di dunia kerja internasional.
Baca Juga : Pemkot Makassar Bagikan Tunjangan Khusus untuk Guru dan Tenaga Kesehatan di Pulau
PENULIS: NURSINTA
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
