HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sulawesi Selatan mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi hujan lebat hingga akhir Maret 2025.
Kepala BMKG Sulsel Ayi Sudrajat, menyampaikan bahwa wilayah Sulawesi Selatan, khususnya Maros, masih berpotensi mengalami curah hujan tinggi.
“Pada dasarian ketiga, yakni tanggal 21 hingga 31 Maret, curah hujan masih cukup tinggi, bahkan bisa mencapai kategori lebat hingga sangat lebat. Masyarakat perlu waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor,” ujar Ayi, Kamis (20/3/2025).
Baca Juga : Berlangsung hingga Awal April, BMKG Sulsel Ingatkan Pemudik Waspada Cuaca Ekstrem
Menurutnya, kondisi ini dipengaruhi oleh keberadaan awan cumulonimbus yang masih aktif hingga 21 Maret. Wilayah pantai barat seperti Maros, Pangkep, Barru, dan Makassar masih akan diguyur hujan, begitu juga dengan kawasan utara Sulsel, termasuk Toraja Utara, Toraja, Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur, dan Palopo.
BMKG memprediksi curah hujan mulai berkurang pada April, terutama di wilayah pantai barat seperti Maros, Pangkep, dan Barru. Namun, beberapa daerah di utara Sulsel, seperti Luwu Raya dan Toraja, justru akan memasuki fase puncak musim hujan pada bulan tersebut.
“Perlu diwaspadai bahwa pada April, intensitas hujan di utara Sulsel masih tinggi. Sedangkan di Mei dan Juni, wilayah pantai barat akan mulai memasuki musim kemarau,” jelasnya.
Baca Juga : Musim Kemarau Ancam Sulsel, Krisis Air dan Karhutla di Depan Mata
BMKG berencana merilis informasi khusus terkait prediksi musim kemarau dalam waktu dekat untuk memberikan gambaran lebih jelas mengenai dampaknya terhadap masyarakat dan sektor pertanian.
Menjelang musim mudik Lebaran, BMKG mengimbau masyarakat untuk terus memantau perkembangan cuaca melalui aplikasi Info BMKG yang tersedia di Android dan iOS.
“Melalui aplikasi ini, masyarakat bisa mendapatkan informasi cuaca secara real-time, termasuk kondisi jalur darat, laut, dan udara yang akan dilalui saat mudik,” tutup Ayi.
Baca Juga : Musim Kemarau di Sulsel Dimulai Mei, Puncaknya Agustus-September
PENULIS: NURSINTA
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
