HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sulawesi Selatan Irwan Slamet, mengeluarkan peringatan dini cuaca yang berlaku untuk periode 18 hingga 22 Desember 2024 mendatang.

Berdasarkan analisis terbaru, dinamika atmosfer menunjukkan adanya kondisi yang dapat memicu peningkatan cuaca ekstrem di wilayah Sulawesi Selatan.
Baca Juga : BPBD Makassar Tunjukkan Kesiapsiagaan Hadapi dan Pulihkan Dampak Bencana
Menurut Irwan Slamet, fenomena ENSO saat ini berada pada fase La Nina Lemah, yang membuat pembentukan awan di wilayah Indonesia menjadi lebih mudah.
“Kondisi ini didukung oleh keberadaan Madden Julian Oscillation (MJO) yang tercatat pada fase 5, sehingga meningkatkan potensi pembentukan awan hujan, khususnya di wilayah Sulawesi Selatan. Gelombang Kelvin juga diprediksi akan aktif dalam beberapa hari ke depan,” jelasnya dalam press release yang diterima, Senin (26/12/2024).
Selain itu, pusat tekanan rendah yang terpantau di Australia bagian utara turut memengaruhi cuaca di wilayah Sulawesi Selatan.
Baca Juga : BPBD Makassar Usul Gedung Baru DPRD Wajib Punya Helipad dan Tangga Darurat
“Tekanan rendah ini memicu pertemuan arus angin atau konfluensi, yang menyebabkan penumpukan massa udara, peningkatan kecepatan angin, dan ketinggian gelombang laut. Hal ini menjadi salah satu faktor utama pertumbuhan awan hujan yang signifikan di Sulawesi Selatan,” lanjut Irwan Slamet.
BMKG memprediksi curah hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat akan terjadi di sejumlah daerah, seperti Parepare, Barru, Pangkajene dan Kepulauan, Maros, Makassar, Gowa, dan Takalar.
Kondisi ini juga disertai dengan potensi angin kencang, khususnya di wilayah Sulawesi Selatan bagian barat dan selatan.
Baca Juga : BPBD Makassar Siapkan Mitigasi Hadapi Potensi Banjir Jelang Musim Hujan
“Masyarakat harus mewaspadai hujan intensitas tinggi yang bisa terjadi sepanjang periode ini. Potensi angin kencang juga tidak bisa diabaikan,” tambahnya.
Selain daratan, BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati terhadap gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di perairan Sulawesi Selatan.
Gelombang dengan kategori sedang, dengan ketinggian antara 1,25 hingga 2,5 meter, diprakirakan terjadi di Selat Makassar bagian selatan, perairan Sabalana, perairan barat Kepulauan Selayar, Laut Flores bagian barat, Teluk Bone bagian selatan, hingga Laut Flores bagian timur.
Baca Juga : Muhammad Fadli Masuk Tiga Besar Calon Kepala BPBD Makassar
Menghadapi potensi ini, Irwan Slamet mengimbau masyarakat dan pihak terkait untuk meningkatkan kesiapsiagaan.
“Dampak dari cuaca ekstrem ini bisa berupa genangan air, banjir, tanah longsor, pohon tumbang akibat angin kencang, serta gangguan pada jadwal penerbangan atau pelayaran. Kami meminta masyarakat untuk terus memantau informasi cuaca yang kami keluarkan agar langkah mitigasi dapat dilakukan dengan baik,” ujarnya.
BMKG Sulawesi Selatan juga menyediakan layanan informasi cuaca selama 24 jam yang dapat diakses masyarakat.
“Kami memberikan informasi cuaca terkini melalui call center, WhatsApp otomatis, media sosial, hingga aplikasi Info BMKG yang dapat diunduh di Playstore. Kami mendorong masyarakat untuk selalu mengakses informasi resmi agar terhindar dari berita tidak valid,” kata Irwan Slamet.
Dengan datangnya periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, BMKG mengingatkan agar masyarakat tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
“Kami berharap masyarakat tetap berhati-hati, terutama bagi mereka yang berada di daerah rawan bencana hidrometeorologi. Dengan kewaspadaan dan kesiapan, kita bisa meminimalkan dampak dari potensi cuaca ekstrem ini,” tutup Irwan Slamet.
Sebagai informasi, masyarakat dapat menghubungi BMKG melalui call center 0411-455019 atau 449286, WhatsApp di 0821-8815-8985, atau melalui media sosial Facebook dan Instagram dengan akun @BMKGSulsel. Informasi lebih lanjut juga tersedia di situs web resmi BMKG, seperti www.bmkg.go.id dan www.cuaca.bmkg.go.id.
Penulis: Nursinta
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
