Logo Harian.news

Dialog Publik Mitra Sulawesi: Anarkisme Merajalela, Tanggungjawab Siapa?

Editor : Gita Kamis, 21 Juli 2022 14:29
Dialog Publik yang digelar oleh Mitra Sulawesi, Rabu (20/7). Ist
Dialog Publik yang digelar oleh Mitra Sulawesi, Rabu (20/7). Ist

MAKASSAR, HARIANEWS.COM – Redaksi Mitra Sulawesi kembali menggelar Dialog Publik dengan tema “Anarkisme Merajarela, Tanggungjawab Siapa?” yang dilaksanakan di rumah jabatan Walikota Makassar, Baruga Anging Mammiri, Rabu 20 Juli 2022.

Kegiatan menghadirkan tokoh Sulawesi Selatan serta Live di Instagram dan Live Zoom. Arif Wangsa Dg Nai yang juga sebagai moderator dan penanggungjawab Kegiatan sangat berterima kasih kepada pemerintah kota Makassar yang telah memfasilitasi kegiatan ini.

“Pertama kami berterima kasih Pemerintah Kota Makassar yang telah menfasilitasi tempat dialog Publik yang ke-2,” salut Mantan Direktur LAPMI Makassar priode 2019-2020.

Baca Juga : Pengurus KT Makassar Kembali Salurkan Bantuan Korban Banjir Luwu

Kegiatan Dialog yang menghadirkan Syamsumarlin, SH (Direktur LKBHMI PB HMI), Zulkarnain Hamson, S.Sos, M.Si, (Direktur Pusdiklat JOIN Pusat) Kombes Jamalauddin Farti (Dirkrimum Polda Sulsel), Hasanuddin Umar (Wakil Ketua Karang Taruna Sulsel), dan Dewa Putu Gede (Aster Kodim 1408 Makassar).

Syamsumarlin sebagai pengurus Bakornas LKBHMI PB HMI pun menuturkan bahwa tanggung jawab dalam keutuhan NKRI adalah masyarakat Indonesia.

“Upaya mempertahankan negara tersebut tertuang dalam Pasal 27 Ayat 3 dan Pasal 30 Ayat 1. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara,” tuturnya.

Baca Juga : Temu Karya Karang Taruna Panakukkang, Achmad Naim Terpilih Aklamasi sebagai Ketua

Sementara itu Direktur Pusdiklat JOIN, Zulkarnain membuka ruang sebesar besarnya kepada seluruh elemen untuk bisa berkolaborasi dan melibatkan civitas akademika untuk sama sama memberikan pemahaman maupun pembinaan di generasi muda.

“Ada tiga tawaran yang saya tawarkan kepada para narasumber maupun tamu undangan, kami siap menyediakan ruang sharing, memperkuat 5 elemen negara untuk membangun kota Makassar lebih baik, dan berkolaborasi dengan perguruan tinggi untuk memberi pengetahuan buat generasi muda,” cetus Zul sapaan akrabnya.

Sementara itu dari pihak Polda Sulawesi Selatan pun mencatat, dari kurang lebih 2 tahun terakhir tindakan kriminalitas yang terjadi di Makassar memang sudah melebar di beberapa wilayah, dan ada beberapa titik yang menjadi rawan aksi anarkisme.

Baca Juga : Aklamasi, Syahrir Pimpin Karang Taruna Kecamatan Manggala Periode 2024-2029

“Kami melihat di Sulsel, harus menerapkan Tata, Tentram dan Raharja. Harus ada penataan sebelum mendapat ketentraman, setelah mendapat ketentraman barulah mendapatkan, kesejahteraan. Pembinaan sejak dini sangat dibutuhkan sentuh hati ke generasi muda ini sangat penting untuk mencegah tindakan kriminalitas,” tuturnya.

Kapolda Sulsel pun akan membuat pos pos jaga yang dinilai rawan akan aksi Anarkisme yang marak di Makassar.

“Kami akan membangun kembali pos jaga di daerah yang sering terjadi tindak kekerasan, untuk menetralisir pengaruh ke masyarakat,” tutupnya.

Baca Juga : Danny Ajak Karang Taruna Terus Berinovasi dan Berkontribusi

Ditempat yang sama Hasanuddin Umar Pengurus Karang Taruna Sulsel dalam pemaparannya menyatakan bahwa Karang Taruna yang lahir pada tanggal 26 September 1960 di Kampung Melayu, Jakarta. Merupakan perwujudan semangat kepedulian generasi muda untuk turut mencegah dan menanggulangi masalah kesejahteraan sosial masyarakat, terutama yang dihadapi anak dan remaja di lingkungannya.

“Karang Taruna secara eksplisit merupakan wadah pembinaan dan pengembangan generasi muda yang berperan aktif menanggulangi berbagai masalah kesejahteraan sosial. Khususnya yang dihadapi generasi muda. Baik yang bersifat preventif, rehabilitatif maupun pengembangan potensi generasi muda di lingkungannya,” ungkap Dhayat sapaan akrab yang mewakili PKTP Sulsel

Hasanuddin Umar menambahkan bahwa Ketua Karang Taruna Sulsel, dibawah kepemimpinan Hermansyah, berkomitmen organisasi yang dipimpinnya akan bersama-sama pemerintah mengatasi penyakit sosial, khususnya di kalangan generasi muda. Salah satu masalah sosial, seperti pengangguran, diantisipasi Karang Taruna dengan membentuk kelompok usaha bersama (kube).

“Selain meningkatkan kemandirian ekonomi, usaha seperti ini juga membuat pemuda lebih produktif memanfaatkan waktunya sehingga relatif menjauh dari pengaruh negatif dari lingkungan,” kuncinya

Dalam kegiatan ini diundang Perwakilan PJ RT/RW se-Sekecamatan Makassar, Polsek se-Kota Makassar dan Beberapa SKPD, untuk bisa sharing dengan masalah masalah yang dialami di setiap SKPD, terutama tanggungjawab orang tua yang paling terpenting sebagai madrasah utama buat anak. **

Baca berita lainnya Harian.news di Google News

Redaksi Harian.news menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi@harian.news atau Whatsapp 081243114943
Penulis : Hasan

Follow Social Media Kami

KomentarAnda