Logo Harian.news

Dorong Sinergi Lintas Pesantren, Menag: Bisa Jadi Raksasa Ekonomi Baru

Editor : Redaksi Senin, 29 Mei 2023 08:48
Menteri Agama Yaqut Cholil. Dok. Humas Kemenag
Menteri Agama Yaqut Cholil. Dok. Humas Kemenag

JAKARTA, HARIAN.NEWS – Menteri Agama Yaqut Cholil mendorong pondok-pondok pesantren untuk bersinergi membangun ekosistem ekonomi pesantren. Hal ini disampaikan Menag saat bertemu para kiai muda se Jawa di Pondok Pesantren Al Hikamussalafiyah Cipulus, Wanayasa, Purwakarta.

“Problem kita (pondok pesantren) adalah tidak kuat secara ekonomi. Tidak pernah atau belum pernah ada untuk menguatkan ekosistem ekonomi pesantren yang mensinergikan seluruh pesantren,” ungkap Menag Yaqut, Minggu (28/5/2023).

Dalam acara halalbihalal dan silaturahmi yg dihadiri Katib Aam PBNU KH Said Asrori, Staf Khusus Menteri Agama dan Tenaga Ahli, Menag menilai, banyak program pemberdayaan ekonomi hanya dilakukan secara parsial di masing-masing pesantren, bukan dalam jejaring. “Jangan lagi main sendiri-sendiri. Ini yang harus diubah. Padahal, kalau saling bersinergi, pesantren sangat potensial menjadi raksasa ekonomi baru di Indonesia,” ujar Gus Men, panggilan akrabnya.

Baca Juga : Menteri Agama Nasaruddin Umar Bahas Kerukunan dan Ekoteologi di Vatikan: Menatap Indonesia yang Lebih Damai dan Berkelanjutan

Gus Men menyampaikan, potensi perputaran ekonomi di dalam aktivitas pesantren amat besar. Berdasarkan data Kemenag, saat ini terdapat hampir 32 ribu pondok pesantren di Indonesia dengan lebih dari empat juta santri.

“Kita hitung secara kasar, semua aktivitas ekonomi yang terjadi dalam lingkungan pesantren seluruh Indonesia nilainya bisa mencapai Rp200 miliar per hari. Kalau diakumulasi, bisa mencapai Rp72 triliun per tahun,” papar Gus Men.

“Tapi kemana ini sekarang? Siapa yang menikmati? Saat ini yang menikmati ya industri-industri besar seperti produk mie instan, sabun, dan lain-lain,” imbuhnya.

Baca Juga : Menag Guncang Wajo: MQK Internasional Perdana Jadi Diplomasi Santri ke Dunia

Melihat potensi ini, Menag berharap semestinya pihak pengelola pesantren memiliki kepekaan yang tinggi. “Tolong dipikirkan, bagaimana Gus-gus, Ajengan, kiai muda semua di sini mulai bersinergi. Mari kita bangun pesantren ini bersama-sama,” ajak Gus Men.

“Saya berharap, misalnya, nanti ke depan, kalau masuk di pesantren, tidak ada lagi tuh kacang kulit kemasan merk pabrik ternama. Tapi ada kacang goreng produksi pesantren sendiri,” sambung Gus Men.

Kementerian Agama, lanjut Gus Men, juga siap untuk memberikan dukungan terhadap upaya-upaya peningkatan ekosistem ekonomi pesantren ini. “Ada program-program kemandirian pesantren yang siap mendukung perekonomian pesantren,” tandas Gus Men.

Baca Juga : Bangunan Pesantren Al Khoziny Ambruk, Menag Tinjau Korban dan Salurkan Bantuan

Baca berita lainnya Harian.news di Google News

Redaksi Harian.news menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected]

Follow Social Media Kami

KomentarAnda