HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Masih dalam suasana Idulfitri dan semangat mempererat ukhuwah, Komunitas Sisterfillah Sulawesi (SFS) menggelar Halal Bihalal di Perumahan Citra Mas, Jl Daeng Tata, Makassar, dengan tema Meningkatkan Spiritual dan menguatkan ukhuwah di Komunitas Sisterfillah Sulawesi.
Dengan dihadiri 30 lebih anggota beserta pengurus inti, Halal Bihalal yang digelar komunitas berbasis ukhuwah dan dakwah ini, menghadirkan Praktisi dan Konselor Mental, Dr Meisil B Wukur membawakan hikmah Halal Bihalal.
“Dengan adanya Halal Bihalal ini, kurva pertemuan kita mulai meningkat yang tujuannya sesuai dengan tema hari ini, yaitu meningkatkan kesadaran spiritual dan ukhuwah,” ujar Bunda Mei, sapaannya, Minggu (13/4/2025).
Baca Juga : Rektor Unismuh Makassar Lepas Dosen dan Karyawan Berangkat Haji 2025
Bunda Mei menyebutkan, setiap manusia adalah manusia spiritual yang memiliki semangat dan jiwa.
“Dan ini yang ingin kita naikkan levelnya, jika sebelumnya ketika mau berdoa pada Allah, muatannya adalah masalah, sekarang mari secara sadar menaikkan level kita dengan bersyukur adanya masalah, dengan cara melihat masalah sebagai sarana yang membuat kita ingin dekat dengan Allah,” ujar Bunda Mei yang juga dosen Unismuh tersebut.
Dalam penjelasannya, Bunda Mei mengutip hadits qudsi yang menjelaskan tentang cintanya Allah kepada seorang hamba yang melebihi cintanya seorang Ibu. Sehingga cara menaikkan level spiritual Muslim adalah dengan sepenuh sadar Allah mencintai kita dan Allah meminta kita juga untuk mencintaiNya.
Baca Juga : Halal Bihalal Keluarga PPA Makassar, Kiai Syahrir Nuhun Ungkap 3 Hal Perusak Silaturahmi
“Ayo kita naik level, kita happy, kita dekat dengan Allah, kita punya masalah, kita juga dekat dengan Allah. Kesadaran spiritual memang harus dibangun dengan cara belajar dari hikmah masalah yang Allah kasi,” ujar Bunda Mei menyemangati.
Dalam ceramah singkatnya Bunda Mei merangkum 3 poin cara meningkatkan kesadaran spiritual, yaitu dengan rumus 3 banyak.
“Yang pertama, banyak jujur. Jujur banyak dosa, jujur siapa yang pernah kita sakiti, jujur dengan kelemahan kita kepada Allah,” ujarnya.
Baca Juga : Menteri Agama Apresiasi Taruna Ikrar sebagai Tokoh yang Rendah Hati dalam Halal Bihalal BPOM
Kemudian, Bunda Mei melanjutkan, banyak yang kedua dan aketiga adalah banyak mengalahkan ego, serta banyak memafkan.
“Bertengkar dengan anak itu adalah ego, bertengkar dengan suami itu adalah ego, mari kita mengalahkan ego dengan sadar bahwa suami dan anak juga adalah hamba Allah, dan kita adalah hamba Allah,” katanya.
“Sampai kapan kita ingin menjual murah keesehatan mental anak dengan ego kita yang marah pada anak, mari buka ruang komunikasi, agar kita tidak selalu merasa benar
Baca Juga : Mengenal Prof Nurlina Subair, Akademisi yang Dipercaya Appi sebagai Tim Ahli Pemkot Makassar
Bunda Mei yang sehari-harinya banyak menghadapi pasien yang memiliki masalah keluarga tersebut, menutup hikmah Halal Bihalal dengan kalimat penutup yang menyebutkan kasadaran cinta pada Allah sangat penting, yang bukan sekadar surga dan neraka.

Halal Bihalal SFS. Foto: dok
Selain mendengarkah hikmah, Halal Bihalal SFS juga diisi dengan sesi perkenalan anggota-anggota dan kepengurusan baru. Halal Bihalal juga berlangsung meriah dan penuh keceriaan sebab diselingi dengan games yang semakin meningkatkan keakraban antara 1 anggota dengan anggota lainnya.
“Kita berharap energi positif dalam organisasi atau komunitas ini selalu ada, apalagi dengan semangat untuk membumikan tauhid dengan frekuensi yang sama antarsesama anggota,” ujar Ketua SFS, Puang Ira.
PENULIS: ND
Baca berita lainnya Harian.news di Google News