Logo Harian.news

Harga Beras Pekan Kedua Mei 2024 Merangkak Turun di Angka Rp14.000, Pedagang: Tapi Stok Minim

Editor : Gita Senin, 06 Mei 2024 15:01
Beras di pasar. Foto: HN/Sinta
Beras di pasar. Foto: HN/Sinta

HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Harga beras di Kota Makassar berangsur-angsur kembali normal setelah sempat melambung tinggi selama sebulan pada Ramdhan 2024 lalu.

Kenaikan harga beras tersebut merupakan fenomena yang cukup meresahkan, apalagi masyarakat yang memiliki alokasi anggaran terbatas untuk kebutuhan pokok.

Penjual Beras di pasar Pettarani Dodi (39) mengatakan, harga beras saat ini mengalami penurunan tertinggi ke Rp 14.000 sedangkan terendah Rp12.000/kg.

Baca Juga : CIMB Niaga Garap Program Berkelanjutan untuk Ekonomi Rendah Karbon

“Agak turun sekarang ketimbang harga beras saat Ramdhan yang Rp14.000 sampai Rp18.000,” ujannya, Senin (6/5/2024).

Dodi mengatakan, harga tersebut untuk jenis beras premium dan medium. Meski begitu, jumlah stok beras belum stabil.

“Memang harganya sudah turun, yang harga Rp18.000 pas Ramdhan jelang idulfitri itu sekarang sudah Rp14.000 dan lainnya, tapi stock beras juga tidak banyak (minim),” jelasnya.

Baca Juga : GMTD Tawarkan Ragam Program Menarik untuk Pengunjung F8 Makassar

Kata Dodi, harga tersebut mulai merangkak turun seminggu setelah idulfitri 1445 Hijriah, meski turunnya perlahan tetap saja saat ini harga dipasaran terbilang ramah kantong.

“Setidaknya sudah turun kan, daripada kemarin (Ramdan) harganya mahal,” terangnya.

Sementara itu, Pembeli Tuti (29) mengatakan, harga beras saat ini tidak bisa dikatakan turun, pasalnya sebelum menempati angka tertinggi Rp18.000, harga beras juga naik di Rp14.000.

Baca Juga : Bayar Pajak Lebih Mudah Pakai Aplikasi Pakinta di Booth F8 Bapenda Kota Makassar

“Tidak bisa dibilang turun begitu saja, kan dulu paling tinggi Rp10.000 sampai Rp12.000an, naik ke Rp14.000 terus ke Rp18.000 pas Ramadan, kalau sekarang Rp14.000 ini harga diulang ji (Ramadan),” katanya.

Kata Tuti, harusnya harga beras dikatakan turun ketika telah mencapai harga normal. Pasalnya sebagai lumbung pangan harga yang ada di pasaran terbilang tinggi.

“Kita (Sulsel) selalu dibilang lumbung pangan tapi harga beras lebih tinggi dari tempat yang lain, harusnya bisa bertahan di harga Rp10.000/kg,” tegasnya.

(NURSINTA)

Baca Juga : Polemik Lahan SD Pajjaiang Tak Kunjung Usai, Kini Siswa Ditampung di Dua Sekolah Berbeda

Baca berita lainnya Harian.news di Google News

Redaksi Harian.news menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: redaksi@harian.news atau Whatsapp 081243114943

Follow Social Media Kami

KomentarAnda