HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar, mencatat sebanyak 167 jiwa terpaksa mengungsi akibat diterjang banjir setinggi 40 cm di Kecamatan Manggala akibat curah hujan lebat terus mengguyur.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Makassar, Ahmad Hendra Hakamuddin mengatakan jumlah pengungsi hingga sore mencapai 167 jiwa yang tersebar di tiga titik pengungsian warga di Kecamatan Manggala.
Tiga titik lokasi pengungsian tersebut, ada di Masjid Al Muttaqin blok 8 Perumnas Antang dengan jumlah pengungsi 32 jiwa (8 KK). Selanjutnya di Masjid Makka Al Mukarrahman, Jalan Suling dengan jumlah pengungsi sebanyak 49 jiwa (14 KK). Kemudian, di Masjid Jibal Nur, Jalan Biola 13 Blok 10, dengan jumlah pengungsi sebanyak 86 jiwa (26 KK).
Baca Juga : Wali Kota Makassar Pimpin Apel Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi di Pantai Losari
“Jadi memang saat ini sudah ada beberapa warga yang menyelamatkan dirinya di beberapa titik mengungsi. Laporan pertama yang kami terima itu ada 10 KK, kemudian setelah itu ini terus bertambah, bahkan titik fungsi ini sudah ada tiga titik,” ujar Hendra sapaan akrab Kepala BPBD Makassar itu. Rabu, (17/1/2024).
Hendra mengatakan para pengungsi tersebut rata-rata berasal dari wilayah titik dataran rendah. Sehingga perlu menyelematkan diri akibat ke wilayah yang letaknya cukup tinggi.
“Rata-rata mereka ini memang sekali lagi ada di dataran rendah, sehingga mereka harus mengamankan dirinya,” jelasnya.
Baca Juga : BPBD Kota Makassar Fokus Antisipasi Banjir di Empat Kecamatan Rawan Saat Musim Hujan
Usai mendapat laporan, BPBD Makassar mulai mengambil tindakan dengan memberikan bantuan kepada masyarakat Perumnas Antang yang ada di pengungsian.
“Tadi malam, laporan pertama kami langsung tindaklanjut menyerahkan bantuan dasar seperti Matras, Baby kids, Family kids, selimut, sarung,” ucapnya.
Tak hanya itu, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Dinas Sosial (Dinsos) Kota Makassar untuk segera membangun dapur umum di wilayah pengungsian.
Baca Juga : 12 Kelurahan Kota Makassar Mulai Terdampak Kekeringan
“Kami juga sudah berkoordinasi dengan dinsos, dan pagi ini sudah di gelar dapur umum,” tuturnya.
Lebih lanjutnya, meski masuk wilayah dataran rendah, tidak semua wilayah di Kecamatan Manggala mengalami banjir dan genangan.
“Tapi secara umum di jalan-jalan utama, seperti di antang saat ini termonitoring masih terkendali. Namun memang di beberapa spot sudah terlihat ketinggian air rata-rata sudah 30 cm,” pungkasnya.
Baca Juga : Wujudkan Makassar Resilient City, BPBD Upayakan Penerapan Konsep Strong Collaboration
Baca berita lainnya Harian.news di Google News