HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Mitra Bukalapak, platform online-to-offline (O2O) yang merupakan bagian dari Bukalapak, kembali menggelar acara berjejaring untuk ratusan pemilik warung dan agen pulsa anggota Komunitas Juwara di Sulawesi Selatan.
Acara bertajuk “NGObrol PIntar: Mariki Silaturahmi Bareng Bank Indonesia (NGOPI)” ini berlangsung pada 9 November 2024, berkolaborasi dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan literasi keuangan digital, khususnya penggunaan QRIS, memperkenalkan Cinta Bangga Paham Rupiah, serta memberikan pemahaman tentang bahaya judi online.
Baca Juga : Butuh Uang Pecahan Baru? BI Sulsel Siapkan Kas Keliling di Pasar-Pasar Makassar
Komunitas Juwara yang dibentuk oleh Mitra Bukalapak merupakan jaringan terbesar pemilik warung, kios pulsa, dan agen di Indonesia, dengan lebih dari 130,000 anggota yang tersebar di lebih dari 50 kota dan kabupaten.
Mitra Bukalapak bersama Komunitas Juwara secara rutin mengadakan berbagai program edukasi, baik daring maupun luring, untuk memberdayakan pemilik warung dan agen pulsa.
Program edukasi ini telah berhasil diselenggarakan di berbagai kota besar seperti Sidoarjo, Bekasi, Pekanbaru, Medan, Solo, Yogyakarta, dan Bandung dengan total peserta lebih dari 2,000 pemilik warung dan agen pulsa di seluruh Indonesia sepanjang tahun 2024.
Baca Juga : Bangun Kesadaran, Mulai dari Obrolan: KKN Unhas Majjelling Gaungkan NGOPI untuk Pemuda
Acara NGOPI kali ini juga menjadi puncak dari program #MarikiPakaiQRIS yang telah dijalankan selama enam bulan oleh Bank Indonesia Sulsel dan Mitra Bukalapak.
Program ini bertujuan memberikan edukasi mengenai keuangan digital kepada pemilik warung dan kios pulsa, terutama dalam penggunaan QRIS dan produk virtual lainnya, untuk mempermudah transaksi dan memperbesar skala usaha mereka.
Selama program berlangsung, transaksi pembayaran melalui QRIS di warung-warung Mitra Bukalapak di Sulawesi Selatan tercatat lebih dari 120,000 transaksi dengan total omset lebih dari IDR 18 Miliar.
Baca Juga : Bank Sentral dan Smart Citizen dalam Dialektika Modernitas Masyarakat Adat
“Dengan memahami penggunaan QRIS, pemilik warung dapat meningkatkan skala usaha mereka. Selain itu, mereka juga bisa menjadi agen inklusi keuangan yang berperan penting dalam penyebaran literasi digital di lingkungan sekitar,” ujar Edy Kristianto, Deputi Direktur Bank Indonesia Sulsel, dikutip Senin (11/11/2024).
Selain itu, acara NGOPI juga menghadirkan sesi edukatif seperti “Juwara Belajar”, sebuah pelatihan langsung mengenai penggunaan QRIS dan fitur keuangan digital lainnya. Sesi ini juga diikuti dengan “Juwara Bercerita”, di mana beberapa pemilik warung berbagi pengalaman mereka dalam menggunakan layanan keuangan digital.
Tak hanya itu, acara ini juga memberikan kilas balik program #MarikiPakaiQRIS yang menilai dampak penggunaan QRIS terhadap bisnis UMKM di Sulsel. Para peserta juga berkesempatan meraih penghargaan, kuis, dan doorprize menarik.
Baca Juga : Bootcamp Dara Daeng Rupiah: Strategi BI Menyentuh Literasi Ekonomi dari Akar
Sebagai bagian dari komitmen untuk mendorong ekspansi produk virtual di kalangan UMKM Sulsel, Mitra Bukalapak aktif memberikan pelatihan kepada pemilik warung untuk memanfaatkan layanan keuangan digital.
Dengan demikian, QRIS dan layanan Kirim Uang diharapkan menjadi pilihan utama dalam transaksi sehari-hari UMKM, yang pada gilirannya akan meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia, terutama di daerah-daerah yang lebih terpencil.
Monica Chua, VP of Public Relation Bureau Bukalapak mengatakan, melalui program Komunitas Juwara, Mitra Bukalapak berkomitmen untuk mendorong pemerataan literasi digital dan keuangan di kalangan pemilik warung di seluruh Indonesia.
“Kolaborasi dengan Bank Indonesia semakin memperkuat upaya ini, sehingga pemilik warung tidak hanya bisa mengembangkan usaha mereka, tetapi juga bisa menjadi agen pembayaran digital yang mudah diakses masyarakat sekitarnya,” katanya.
Salah satu cerita sukses yang dibagikan di sesi “Juwara Bercerita” datang dari Nurlaela Desi, pemilik warung “Kios Dila” di Makassar. Sejak 2021, Desi berhasil mentransformasi kios pulsanya menjadi lebih modern dengan memanfaatkan QRIS dan layanan keuangan seperti Kirim Uang dan Tarik Tunai yang disediakan oleh Mitra Bukalapak.
Berkat layanan tersebut, omset bisnis Desi meningkat hingga tiga kali lipat, menjadikannya pelopor inklusi keuangan digital di sekitar Universitas Hasanuddin. Desi juga mengedukasi pelanggan tentang cara bertransaksi secara digital dan aman.
“Awalnya, banyak pelanggan, terutama ibu-ibu, yang takut bertransaksi digital karena khawatir uangnya hilang atau ada penipuan. Namun, setelah mereka diberikan pengetahuan tentang cara bertransaksi yang aman, mereka merasa lebih percaya diri,” ungkap Desi.
Program Komunitas Juwara membantunya memberikan edukasi kepada masyarakat agar lebih nyaman menggunakan transaksi digital.
Selain menyediakan pulsa dan paket data untuk mahasiswa, Desi juga mulai menawarkan layanan keuangan digital seperti tarik tunai dan transfer uang. Inisiatif ini, ditambah dengan promosi gratis biaya admin, menjadikan warungnya solusi praktis bagi masyarakat sekitar yang membutuhkan layanan keuangan digital.
Desi bahkan mengatakan bahwa melalui usaha ini, ia berhasil membiayai pendidikan adik-adiknya hingga lulus kuliah, memberikan dampak positif bagi keluarga dan komunitasnya. Keberhasilannya juga menginspirasi banyak pemilik kios lainnya untuk turut serta meningkatkan layanan digital mereka, mempercepat transformasi digital di tingkat lokal.
Sebagai bagian dari upaya lebih luas untuk mendukung UMKM di Indonesia, Mitra Bukalapak terus berkomitmen untuk menghadirkan solusi digital yang menyederhanakan proses transaksi dan meningkatkan inklusi keuangan. Dengan kemitraan bersama Bank Indonesia dan berbagai pihak lainnya, mereka berharap dapat mempercepat adopsi teknologi digital di kalangan UMKM, membawa dampak positif bagi perekonomian lokal dan nasional
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
