HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Pengguna jalan, khususnya di ruas jalan Hertasning dan Areopala kembali mengeluhkan kondisi jalan Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) tersebut. Keluhan ini bukan kali pertama, namun beberapa bulan yang lalu juga sempat viral kondisi jalan di Hertasning-Aroepala karena kondiri tidak merata dan berlubang.
Namun keluhan pengguna jalan perlahan meredam, sebab perbaikan jalan dengan paving block oleh Dinas PU Provinsi. Sekali pun tidak cukup memuaskan, sebab hanya bersifat sementara, tetap cukup membuat jalan tersebut tidak lagi dikeluhkan banyak orang.
Perbaikan jalan berlubang dengan material paving block pada dasarnya bukan standar untuk sebuah jalan dengan volume kendaraan yang cukup banyak seperti jalan provinsi, selayaknya Hertasning-Aroepala. Alhasil, jalanan ini kembali dikeluhkan, apalagi saat musim penghujan, kondisi jalan rusak diperparah dengan genangan.
Baca Juga : Pemprov Sulsel Jadikan Desa Kassi Rumbia sebagai Percontohan Keuangan Inklusif dan Desa Digital
Dan benar saja, berdasarkan pantauan Harian.News, sepanjang jalanan Hertasning dan Areopala nampak konstruksi jalan yang cukup kacau sebab material jalan bercampur dengan kondisi jalan yang becek akibat sisa hujan. Kondisi jalan terpantau, selain menggunakan aspal beton yang sudah ditambal kanan kiri dengan paving block, lubang-lubang baru juga bermunculan. Paving block juga sudah sebagian tak utuh atau melebur perlahan dimakan usia, dan tekanan kendaraan.
Campuran konstruksi ini juga membuat hampir jalan Hertasning baru menuju Areopala tidak rata, ada paving block sepanjang 1 meter hingga 7 meter bercampur dengan aspal.
Salah satu Pengguna jalan Kiki (29) membenarkan permukaan konstruksi jalanan yang tidak rata membuat jalanan ini kerap dilanda macet sebab kendaraan pasti berhati-hati jika ingin melawati jalanan tersebut.
Baca Juga : Sulsel Uji Coba Makan Bergizi Desember 2024
“Saya sudah sering lewat sini, hampir ke pertengahan Hertasning jalanan seperti ini (tidak rata),” ujar Kiki dengan kesal kepada Harian.News, Senin (1/4/2024).
Tak hanya permukaan jalanan yang tak rata, Kiki juga mengatakan masih banyak jalanan yang nampak berlubang.
“Banyak juga lubangnya, kalau kita pemotor bisa bisa jatuh kalau tidak lihat apalagi kalau hujan, biasa tidak bisa bedakan mana jalanan lubang dan tidak, karena tergenang,” tegasnya.
Baca Juga : Beredar Surat Dukcapil Sulsel Lakukan Percepat Perekaman e-KTP Murid untuk Pilkada 2024
Sementara pengguna jalan Asrul (31) juga mengeluhkan hal serupa, sebagai pekerjaan yang notabenenya Wartawan, di mana membutuhkan waktu cepat, kadang harus menurunkan gas motornya.
“Kalau lewat Hertasning memang tidak bisa kebut, sekalipun ada agenda dadakan, sebab bisa-bisa jatuh,” ujarnya
Katanya, jalan utama maupun jalan pemukiman umumnya terbagi dalam tiga jenis, yakni jalan beton, jalan aspal, dan paving block.
Baca Juga : Viral ASN Pemprov Pamer Kartu Nama Paslon, Sekprov Berikan Ruang Bawaslu
Ketiga konstruksi jalan tersebut memiliki karakteristik yang pasti berbeda, sehingga dalam aplikasinya pun berbeda.
“Ada yang diaplikasikan khusus untuk jalan utama, namun ada juga yang diterapkan pada jalan-jalan setapak pemukiman warga, tapi saya lihat di jalan Hertasning baik aspal dan paving block dicampur,” ungkapnya.
Terpisah, Guru produktif otomotif Fashbir Hasik mengatakan, kendaraan yang sering melewati jalanan rusak atau berlubang dan tidak rata akan mengalami kerusakan.
“Kalau dipaksa kebut, di jalanan yang rusak atau tidak rata kendaraan akan rusak,” katanya.
Kerusakan tersebut katanya, akan terjadi pada bagian suspensi depan maupun belakang. Sehingga untuk kendaraan yang kerap melewati jalanan rusak untuk lebih berhati hati dan melakukan perawatan mesin dengan rutin.
“Melewati jalanan rusak dengan hati hati dan lakukan perawatan rutin,” tandasnya.
(NURSINTA)
Baca berita lainnya Harian.news di Google News