MAKASSAR, HARIANEWS.COM – Mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar meninggal dunia usai mengikuti pengkaderan dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).
Mahasiswi ini bernama Zhafirah Azis Syah Alam (20), mengikuti pengkaderan di Malino atau tepatnya di kawasan Embun Pagi, Lingkungan Butta Toa, Kelurahan Buluttana, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulsel.
Sempat tak sadarkan diri, lalu dibawa ke puskesmas namun nyawanya tak tertolong, Minggu (24/7) di Gowa.
Baca Juga : Mulia Sportival 2025 Siap Meriahkan HUT Kota Makassar 418
Kapolsek Tinggimoncong, Gowa, AKP Jumadi membenarkan perihal kejadian itu. Kata dia, informasi tewasnya korban diketahui pada sekira pukul 04:00 Wita Minggu (24/7/2022).
“Sementara kita periksa semua (saksi). Kita periksa panitianya dan teman-temannya. Cuman baru tiga yang datang, yang lain belum datang. Mahasiswa semua yang kita periksa,” kata Kapolsek kepada wartawan.
Pihak kepolisian belum bisa mengambil kesimpulan penyebab kematian Zhafirah, sebab jenazahnya masih dalam proses visum dan autopsi di ruang forensik Biddokkes Polda Sulsel.
Baca Juga : BBPOM di Makassar Dukung Percepatan Penurunan Stunting di Soppeng Lewat Program “PARENTING KIE”
“Jadi dugaan awal mungkin karena kecapean. Saya kurang tau kalau itu (ada luka lebam), tapi kalau ada kita pasti usut. Kasus ini masih dalam tahap penyelidikan,” kata dia.
Ayah Zhafirah, Abdul Aziz mengaku kaget dengan kabar meninggalnya anak perempuannya itu. Zhafirah kata Abdul Aziz meninggalkan rumah dengan keadaan sehat.
“Pagi tadi saya dapat telepon dari panitianya bahwa anak bapak meninggal dunia. Saya tidak langsung percaya karena ketika anak saya berangkat dilengkapi surat sehat sama dan surat izin mengikuti kegiatan. Saya tanya, tolong video call ini lokasi karena saya takutnya terjebak dengan itu informasi, sempat penipuan atau apa. Dan setelah video call, infonya ternyata benar,” katanya.
Baca Juga : Wakil Bupati Pangkep Sambut Mahasiswa UCM yang KKN di Bulu Cindea
Azis melakukan visum dan autopsi di Biddokkes Polda Sulsel sebab tidak yakin atas kematian anaknya. Dirinya berharap penyebab kematian Zhafirah bisa terungkap.
Adapun hasilnya nanti, Azis mengaku tak begitu mempermasalahkan. Namun jika benar Zhafirah meninggal karena ada usur kekerasan dalam pengkaderan maka pihak kampus UMI Makassar diminta untuk bertanggung jawab dan melakukan evaluasi kedepan agar kejadian serupa tak terjadi lagi.
“Persoalan apa penyebabnya nanti apakah karena hipotermia, kedinginan atau apa yang jelas terjawab teka-teki kematian anak saya. Dan tidak ada dugaan saling mencurigai karena ada informasi berbeda antara panitia dengan pihak petugas puskesmas,” kata Azis.
Baca Juga : Poltekpar Makassar Gelar Konferensi Internasional Bahas Pariwisata Bahari Berkelanjutan
Sekedar diketahui, kegiatan pengkaderan FKM UMI Makassar diikuti sebanyak 61 orang, terdiri dari 20 orang panitia, 24 orang peserta dan 17 orang pengurus organisasi. Mereka melaksanakan pengkaderan di Embun Pagi, kawasan wisata Malino.
Lembaga Bakal Dibekukan
Pihak birokrasi FKM UMI Makassar bakal memberikan sanksi berat terhadap senat yang melakukan kegiatan pengkaderan hingga berujung tewasnya salah satu mahasiswi.
“Sanksi untuk panitia. Kita lihat dulu hasil investigasinya apa, tapi pihak kampus itu pasti akan membekukan ini kelembagaan. Kalau pun sesuai SOP juga kami tetap akan membekukan kegiatannya ini, kita tidak mau mengambil resiko lagi,” tegas Wakil Dekan III FKM UMI, Multazam kepada wartawan, pada Senin (25/7/2022).
Kata Multazam, pihaknya juga masih menunggu hasil penyelidikan pihak kepolisian. Kasus ini menjadi atensi pihak birokrasi FKM UMI.
“Pastinya dalam peristiwa ini kami dari pihak kampus tetap mendampingi terus, sembari kita tunggu hasil pemeriksaan visum dari kepolisian,” ungkapnya.
Multazam mengakui bahwa sebelum mengadakan kegiatan pengkaderan itu, pihak panitia pelaksana telah memberikan pernyataan tertulis.
“Kalau terhadap oknum mahasiswa ada yang terbukti, yah akan di proses hukum pasti. Karena ini kegiatan bukan lagi di dalam kampus tapi di luar kampus, mereka sudah memberikan pernyataan hitam diatas putih sebelum melakukan kegiatan ini,” tukasnya.
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
