Logo Harian.news

Menjemput Wisatawan China dari Haikou: Peluang Besar Sulawesi Selatan di Panggung Global CITM 2025

Editor : Redaksi II Senin, 22 Desember 2025 13:49
Ratu Noorita,Sekum DPD ASITA, Ketua ITLA DPD SulSel. (Foto: dok pribadi)
Ratu Noorita, Sekum DPD ASITA, Ketua ITLA DPD SulSel. (Foto: dok pribadi)

Oleh : Ratu Noorita,
Sekum DPD ASITA, Ketua ITLA DPD SulSel

HARIAN.NEWS, MAKASSAR – Industri pariwisata global terus menunjukkan tren pemulihan yang sangat positif. Pergerakan wisatawan internasional kini telah melampaui 1,4 miliar perjalanan per tahun, dengan kawasan Asia Pasifik tampil sebagai salah satu motor pertumbuhan utama. Di kawasan ini, China menempati posisi strategis sebagai pasar outbound terbesar dunia, baik dari sisi jumlah wisatawan maupun belanja pariwisata.

Bagi Indonesia, pasar China merupakan pasar prioritas nasional. Sepanjang 2024, jumlah kunjungan wisatawan asal China ke Indonesia tercatat sekitar 1,19 juta orang. Pada 2025, pemerintah menargetkan peningkatan menjadi 1,3 juta wisatawan. Angka ini menegaskan bahwa China akan menjadi salah satu penentu utama keberhasilan pariwisata Indonesia ke depan.

Momentum strategis tersebut semakin diperkuat dengan penyelenggaraan China International Travel Mart (CITM) 2025 di Haikou, Hainan. CITM merupakan pameran pariwisata internasional terbesar di Asia. Berdasarkan data penyelenggaraan sebelumnya, ajang ini diikuti lebih dari 1.000 exhibitor dari lebih 80 negara, melibatkan sekitar 600 buyer profesional internasional, serta ratusan sesi business matching yang mempertemukan langsung penjual dan pembeli produk wisata dunia.

Sebagai dosen ekonomi di STIE AMKOP Makassar, dosen luar biasa di Politeknik Pariwisata Makassar, sekaligus praktisi dan entrepreneur pariwisata, saya memandang CITM sebagai ruang konkret implementasi e-commerce dan bisnis internasional di sektor pariwisata. Di forum inilah negosiasi lintas negara, pemasaran destinasi berbasis digital, serta penguatan jejaring industri global berlangsung secara nyata dan terukur.

Ratu Noorita, Sekum DPD ASITA, Ketua ITLA DPD SulSel. (Foto: dok Pribadi)

Partisipasi Indonesia dalam CITM 2025 semakin bermakna karena ASITA (Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies) secara resmi diundang untuk mengikuti kegiatan ini. Kehadiran ASITA bukan sekadar simbol, melainkan langkah strategis membuka akses pasar China secara lebih terstruktur. Melalui kerja sama B2B yang dibangun di CITM, ASITA menargetkan peningkatan signifikan kunjungan wisatawan China ke Indonesia, dengan sasaran realistis puluhan hingga ratusan ribu wisatawan dalam beberapa tahun ke depan.

Optimisme ini semakin kuat dengan perkembangan positif di sisi konektivitas udara. CEO China Southern Airlines sebelumnya telah berkunjung ke Makassar untuk melakukan inspeksi langsung serta pertemuan dengan pemerintah daerah dan pelaku industri pariwisata. Kunjungan ini menjadi sinyal serius ketertarikan maskapai besar China tersebut terhadap potensi Sulawesi Selatan.

Bahkan, China Southern Airlines dikabarkan tengah merencanakan pembukaan rute penerbangan langsung Guangzhou–Makassar. Jika terealisasi, rute ini akan menjadi game changer bagi pariwisata Sulawesi Selatan. Akses langsung dari salah satu hub terbesar di China diyakini mampu meningkatkan arus wisatawan China secara signifikan sekaligus memperkuat posisi Makassar sebagai gerbang utama pariwisata Indonesia Timur.

Sebagai Sekretaris Umum ASITA DPD Sulawesi Selatan dan President Indonesia Tour Leader Association (ITLA) DPD Sul Sel , saya melihat bahwa penguatan konektivitas harus dibarengi kesiapan produk wisata daerah. Sulawesi Selatan memiliki diferensiasi yang sangat diminati wisatawan China, terutama mereka yang mencari pengalaman budaya dan alam yang autentik.

Destinasi seperti Tana Toraja dengan kekayaan ritual dan lanskap budayanya, Bulukumba dan Tanjung Bira dengan keindahan bahari kelas dunia, Kepulauan Selayar, serta Kota Makassar sebagai pusat kuliner dan sejarah, merupakan produk wisata berdaya saing tinggi di pasar China yang kini semakin mengarah pada experiential tourism dan cultural-based travel.

Selama ini, wisatawan China umumnya masuk ke Indonesia melalui Jakarta, Surabaya, dan Bali, baik secara langsung maupun transit via Singapura dan Kuala Lumpur. Dengan adanya potensi penerbangan langsung Guangzhou–Makassar, jalur distribusi wisatawan akan menjadi lebih pendek, efisien, dan kompetitif, sekaligus membuka peluang pemerataan kunjungan wisata di luar Bali dan Jawa.

Partisipasi ASITA dalam CITM 2025, ditambah sinyal kuat dari China Southern Airlines, menunjukkan bahwa pengembangan pariwisata Sulawesi Selatan tidak lagi sebatas wacana, tetapi telah memasuki tahap aksi nyata dan kolaboratif. Inilah momentum penting bagi Sulawesi Selatan untuk naik kelas sebagai destinasi internasional yang diperhitungkan di pasar China.

Baca berita lainnya Harian.news di Google News

Redaksi Harian.news menerima naskah laporan citizen (citizen report). Silahkan kirim ke email: [email protected]

Follow Social Media Kami

KomentarAnda