HARIAN.NEWS, JAKARTA – Momentum demokrasi 2024 membuat hubungan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri merenggang. Hal ini bukan lagi isu apalagi isapan jempol belaka.
Penyebabnya karena pilihan politik Jokowi di Pilpres 2024 berbeda dengan Megawati yang seharusnya berada di barisan partai yang sama. Megawati mengusung Ganjar Pranowo-Mahfud Md, sementara Jokowi mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Akibatnya, kedua tokoh nasional tersebut terlibat “perang dingin” dan hingga saat ini belum kunjung bertemu. Pada momen HUT PDIP di awal tahun 2024, Jokowi tidak hadir. Bahkan disebut-sebut memang sengaja tidak diundang. Padahal, Jokowi secara identitas partai masih bagian dari PDIP.
Baca Juga : Ketua Umum Projo Budi Arie Merapat ke Gerindra
Momen lebaran kali ini diyakini bisa menjadi jalan untuk bisa kembali bersilaturahmi, baik sebagai sesama muslim maupun tokoh bangsa.
Menanggapi hal itu, pihak Istana melalui Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana memastikan pertemuan Presiden Jokowi dan Megawati bukanlah hal yang mustahil. Sebab, secara pribadi, Jokowi selalu membuka diri untuk bersilaturahmi dengan siapa saja. Termasuk dengan Megawati.
“Presiden sangat terbuka bersilaturami dengan siapa saja, apalagi dengan tokoh bangsa,” ujar Ari, dikutip dari liputan6, Jumat (12/4/2024).
Baca Juga : Klaim Lihat Langsung Ijazah Jokowi di Solo, Budi Arie: Asli
Ari memastikan pihak Istana sedang mencarikan waktu tepat bagi Jokowi untuk bisa bertemu dengan Megawati dalam momentum yang baik di bulan Syawal.
“Bersilaturahmi dengan Ibu Megawati Soekarnoputri sedang dicarikan waktu yang tepat. Ini masih di bulan Syawal. Bulan Syawal adalah bulan yang paling tepat untuk mempererat silaturahmi,” Ari menandasi.
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
