HARIAN.NEWS – Tahapan pemilihan presiden telah usai, pasangan Prabowo-Gibran akan dilantik pada 20 Oktober 2024 sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. Semua pihak harus bersatu kembali. Tidak ada lagi “aku” “kamu”, sekarang “kita”.
Persiapan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) mempersiapkan agenda berikutnya, yaitu Pilkada serentak di seluruh Indonesia.
Aktivitas pembekalan bakal calon kepala daerah dan partai pengusung sudah terlihat di hampir seluruh provinsi. Melakukan taaruf politik untuk mendongkrak suara. Proses politik bukan tentang meraup dukungan semata, ada yang lebih mendasar, berbenah diri, persiapkan diri dan mental merawat Indonesia 2024-2029.
Baca Juga : Jelang Pilkada Jeneponto, Pj Bupati Junaedi Ingatkan OPD Tentang Netralitas Pemilu
Pertarungan antara harapan dan kenyataan sering sekali mengganggu pikiran. Fakta di lapangan dipertanyakan, seolah-olah negara seperti gagal mendistribusikan keadilan.
Harapan-harapan kepada para calon pemimpin itulah yang akan menghidupkan dan memberi wajah bagi politik di negeri ini. Bagaimana jiwa para penerus diberi nutrisi politik yang baik, nutrisi akhlak yang baik, nutrisi untuk berpikir yang baik, nutrisi menjadi negarawan yang baik, agar menjadikan politik kita berisi bukan berisik.
Berisi artinya dipenuhi hal hal yang baik, sedangkan berisik, ribut tidak karuan. Jangan dicekoki hal hal yang bersifat meracuni (toxic) dan memecah-belah.
Baca Juga : Duh! IKN Disebut Berisiko Mangkrak
Beri kesempatan generasi selanjutnya bekerja dengan tenang meneruskan pekerjaan yang berkelanjutan sesuai patron yang telah dibangun sebelumnya sehingga mampu bersaing di kancah dunia. Kita akan mengawal bersama, kita merawat dan menjaga bersama.
Era sekarang bukanlah era reformasi tapi era dimana kita mengisi pembangunan yang pondasinya sudah dibentuk. Seperti pemindahan ibukota ke IKN, perbaikan infrastuktur, hilirisasi, pengembalian aset dll.
Suka tidak suka harus dijalani keberlanjutan pembangunan. Kita percayakan pengelolaan pemerintahan diurus oleh orang yang rakyat pilih. Biarkan mereka bekerja dengan maksimal dan fokus. Jangan diganggu oleh pihak yang mencuri perhatian dan penebar kebencian.
(IGA K)
Baca Juga : Tanggapi Santai Survei Andalan-Hati, Wawan Mattaliu Ungkap Survei DIA Signifikan
Baca berita lainnya Harian.news di Google News