MAKASSAR, HARIAN.NEWS – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem landa Sulawesi Selatan.
Hal ini berdasarkan press release BMKG pada Jumat (17/02) yang menyatakan potensi curah hujan diprediksi meningkat di tanggal 20-23 Februari 2023.
“Monitoring perkembangan dinamika atmosfer terkini menunjukkan indikasi adanya potensi peningkatan curah hujan di wilayah Sulsel,” ujar Kepala BMKG Wil IV Makassar, Irwan Slamet dalam keterangan rilisnya.
Baca Juga : Ramai Mosi Tidak Percaya pada Ketua Umum SMSI Pusat, Firdaus
Menurutnya, terpantau terjadi peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan dan kecepatan angin di wilayah Sulsel. Terdapat kemungkinan potensi banjir rob di pesisir barat Sulsel karena bertepatan dengan fase pasang maksimum bulanan.
“Prakiraan tanggal 20-23 Februari 2023, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi di wilayah Sulawesi Selatan bagian barat dan selatan. Serta potensi angin kencang di pesisir barat dan selatan Sulsel,” katanya.
Adapun Sulsel bagian barat yang diprediksi meliputi Kota Makassar, Parepare, Kabupaten Barru, Pangkajene dan Kepulauan, Maros, Gowa, dan Takalar. Lalu Sulsel bagian selatan meliputi Kabupaten Jeneponto dan Kepulauan Selayar.
Baca Juga : Berlangsung hingga Awal April, BMKG Sulsel Ingatkan Pemudik Waspada Cuaca Ekstrem
BMKG juga menghimbau masyarakat agar mewaspadai gelombang tinggi di perairan sekitar Sulsel. Gelombang dengan kategori Sedang (Gel. 1,25 – 2,5 m) terjadi di Perairan Parepare, Perairan Spermonde Pangkep bagian barat, dan Perairan Spermonde Pangkep.
Kemudian perairan Spermonde Makassar bagian barat, Perairan Spermonde Makassar, Perairan barat Kep. Selayar, Teluk Bone bagian Utara, Teluk Bone bagian selatan, Perairan timur Kep. Selayar, Laut Flores bagian utara, Laut Flores bagian barat, Perairan P. Bonerate – Kalaotoa bagian utara, Perairan P. Bonerate – Kalaotoa bagian selatan, dan Laut Flores bagian Timur.
Gelombang dengan kategori Tinggi (Gel. 2,5 – 4,0 m) juga diprediksi terjadi di Selat Makassar bagian selatan, dan Perairan Sabalana.
Baca Juga : Musim Kemarau Ancam Sulsel, Krisis Air dan Karhutla di Depan Mata
“Peringatan Dini: Kota/Kab. Pare-Pare, Barru, Pangkajene dan Kepulauan, Maros, Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, dan Kepulauan Selayar,” imbuhnya.
Untuk itu, BMKG mengharapkan agar para pemangku kepentingan dan seluruh masyarakat dapat meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi terjadinya bencana hidrometeorologi.
“Dampak tersebut antara lain banjir rob, banjir/genangan, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang,” bebernya.
Baca Juga : Musim Kemarau di Sulsel Dimulai Mei, Puncaknya Agustus-September
Lanjutnya, masyarakat diharapkan selalu mengikuti informasi dari BMKG serta instansi terkait untuk memastikan mitigasi bencana hidrometeorologi dapat dilakukan dengan baik.
“BMKG Sulsel juga memberikan layanan informasi cuaca 24 jam dan masyarakat bisa memantau di situs dan media sosial resmi BMKG,” tutup Irwan Slamet.
Baca berita lainnya Harian.news di Google News
