HARIAN.NEWS, MAKASSAR – PT PLN (Persero) terus menunjukkan komitmennya menerangi wilayah terpencil. Kali ini, Pulau Satangnga di Kecamatan Tanakeke, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, resmi menikmati listrik 24 jam dari sembilan unit Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan sistem penyimpanan energi (SuperSUN).
Pulau kecil yang sebelumnya bergantung pada genset ini kini merasakan perubahan besar. SuperSUN—gabungan panel surya, sistem baterai, dan meteran pintar—dipasang untuk melistriki sembilan fasilitas umum, termasuk sekolah dan rumah ibadah.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulselrabar, Edyansyah, menegaskan bahwa proyek ini adalah bagian dari upaya menghadirkan keadilan energi hingga pelosok negeri.
Baca Juga : Dukung Transisi Energi, PLN dan Kejati se-Sulselrabar Sepakati Kerjasama Penguatan GCG
“Cahaya yang menyala di malam hari bukan sekadar penerangan, tapi simbol harapan dan kemajuan. SuperSUN juga memanfaatkan teknologi buatan anak bangsa,” ujarnya.
Camat Kepulauan Tanakeke, Arif Tutu, menyambut baik kehadiran listrik dari PLN. Menurutnya, biaya operasional kini jauh lebih hemat.
“Dulu, saya harus habiskan Rp75 ribu per hari untuk genset. Sekarang cukup Rp5 ribu saja. Anak-anak juga bisa belajar lebih nyaman, dan kami bisa menonton TV kapan saja,” katanya.
Baca Juga : PLN Gaungkan Aplikasi PLN Mobile dan Promo Tambah Daya 50% ke Komunitas Pengemudi Mobil Online
Bupati Takalar, Mohammad Firdaus Daeng Menye, serta Kepala Baharkam Polri, Komjen Pol. Dr. Mohammad Fadil Imran, turut hadir dalam peresmian. Mereka memuji kontribusi PLN dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat 3T (terdepan, terluar, tertinggal).
Hingga Maret 2025, rasio elektrifikasi di Sulawesi Selatan telah mencapai 99,99 persen. PLN berharap kehadiran listrik tidak hanya memberi penerangan, tetapi juga mendukung tumbuhnya sektor ekonomi dan pendidikan di pulau-pulau terpencil.
Baca berita lainnya Harian.news di Google News